JAKARTA - Konflik Partai Demokrat, ikut dikomentari oleh ekonomi senior Rizal Ramli. Dirinya sempat mengungkapkan keprihatinannya terhadap konflik Partai yang pernah 10 tahun berkuasa itu.
Melalui akun twitter, Rizal Ramli mengatakan, dirinya pernah bertemu dengan salah satu pendiri Partai Demokrat, Vence Rumengkang yang kini telah meninggal. Keduanya pernah bertemu sebanyak 3 kali dan membahas perubahan dalam tubuh Partai berlambang bintang mercy itu.
"Vence Rumengkang, pendiri Partai Demokrat pernah 3 kali ketemu RR 3,5 tahun yang lalu. Alm sangat prihatin PD berubah dari Partai terbuka jadi Partai Keluarga, yang makin lama makin merosot suaranya," ujar Rizal Ramli dikutip akun twitter-nya, pada Jumat (19/3). Cuitan ini tak lama kemudian diduga dihapusnya.
Sebelumnya, pada 6 Maret lalu, Rizal Ramli juga menilai bahwa, konflik Partai Demokrat terjadi karena para pengelolaan parpol tidak demokratis.
Karena itu, walaupun sistemnya sudah demokratis namun partai politiknya tidak demokratis maka ujung-ujungnya pelaksanannya juga menjadi tidak demokratis.
“Praktek politik apa yang terjadi jika sistem-nya demokratis tapi partai-partainya tidak demokratis,” ujarnya melalui Twitter pribadinya, @RamliRizal yang diunggah pada Sabtu (6/3) lalu.
Dia bilang bahwa, jika pengelolaan partai itu feodal dan nepotis, bagaikan perusahaan keluarga, maka hasilnya cepat atau lambat akan menjadi otoriter.
Karena itu, katanya, penting untuk melakukan demokratisasi internal partai politik kalau ingin membuat sistem itu menjadi demokratis.
“Feudal dan nepotis, bagaikan perusahaan keluarga – maka hasilnya cepat atau lambat akan jadi otoriter. Lakukan demokratisasi internal partai kalau ingin membuat sistem demokratis,” ujarnya.
Menanggapi cuitan Rizal Ramli itu, Politikus Partai Demokrat, Rachland Nashidik menilai, Rizal Ramli bukan sekedar kritik Partai Demokrat, tetapi juga ikut menyerang.
"Anda bicara begini saat kami diserang oleh elemen kekuasaan. Artinya Anda ikut menyerang, bukan sekadar memberi kritik," ujar Rachland di twitternya, Jumat (19/3)
Dia mengetakan, setidak telah mengetahui sifat oportinus dari Rizal Ramli. "Politik bukan ruang hampa. Tapi terimakasih, setidaknya saya tahu sifat oportunis Anda," katanya.
Rachland mengatakan, Rizal Ramli berbicara terkait konflik Partai seolah dirinya adalah orang partai yang lebih memahami. "Sudah pernah berpartai dan memperjuangkan apa yang Anda yakini dari dalam partai?" tanya Rachland. (dal/fin).