Kemenpora dan PBSI Perlu Evaluasi, Buntut dari Didepaknya Atlet Indonesia di All England

fin.co.id - 20/03/2021, 06:00 WIB

Kemenpora dan PBSI Perlu Evaluasi, Buntut dari Didepaknya Atlet Indonesia di All England

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih memandang perlunya Kemenpora dan PBSI sebagai pemangku otoritas bulutangkis Indonesia untuk melakukan evaluasi diri terkait didepaknya Indonesia dari ajang All England 2021.

BACA JUGA:  Maqdir Sebut Kesaksian Dua Bekas Anak Buah Soal Arahan Juliari Menyesatkan

Menurutnya, persiapan matang tidak hanya soal bagaimana performa para atlet dan ofisial menghadapi pertandingan. Yang tak kalah penting adalah, apakah sudah memperhitungkan juga persyaratan lain terkait perhelatan kejuaraan di masa pandemi Covid-19.

Fikri juga mempertanyakan terkait jadwal keberangkatan tim yang dinilai mepet dengan jadwal kick-off. Padahal, dibayangi peraturan negara tujuan di masa pandemi Covid-19.

BACA JUGA:  Wujudkan Hunian Berkualitas dan Nyaman, Kementerian PUPR Berikan Bantuan PSU 1.816 Unit Rumah di Sulawesi Utara

“Ini jadi poin evaluasi kepada Kemenpora dan PBSI, seharusnya tim yang dikirim memperhitungkan waktu tenggang atau tunggu saat kedatangan di negara tujuan, terutama yang mewajibkan karantina kesehatan,” ujar Politisi PKS ini.

BACA JUGA:  Mandiri Digital Tingkatkan Transaksi Online Nasabah dengan Livin’ By Mandiri

Seperti diketahui, perhelatan All England 2021 digelar mulai Rabu (17/03), sedangkan tim bulutangkis RI baru bertolak dari Jakarta pada Jumat (12/3) dan tiba pada Sabtu (14/3) di Birmingham, Inggris.

Hal ini dinilai terlalu berisiko, karena ada peraturan yang mewajibkan warga negara asing yang berkunjung ke Ingggris (UK) untuk karantina selama 10 hari bila diketahui ada yang terpapar Covid-19.

BACA JUGA:  Kementerian PUPR Rampungkan Tanggul Pantai Silebeta Pasca Tsunami Palu, Amankan Pantai dari Abrasi dan Erosi

Dia menambahkan, di masa pandemi ini, setiap negara punya kebijakan berbeda terkait pelaksanaan karantina warga asing yang berkunjung.

“Jadi persiapan timnas-apapun jenis olahraganya-, yang bertandang di venue negara lain, harusnya mempersiapkan dengan matang termasuk apabila ada yang terpapar dan prosedur karantina yang disyaratkan,” tegas dia.

BACA JUGA:  Diresmikan Menteri Basuki, Tol Layang A.P. Pettarani Perkuat Distribusi Logistik Wilayah Indonesia Timur

Lebih jauh, Fikri juga menilai seharusnya tim kontingen Indonesia didampingi oleh diplomat yang mumpuni dalam melindungi hak-hak atlet dan official yang bertanding mewakili RI.

“Sehingga ketika ada dugaan diskriminasi atau ketidak-adilan dalam proses kejuaraan internasional seperti di All England, langsung bertindak saat itu juga,” katanya. (khf/fin)

Admin
Penulis