News . 18/03/2021, 11:00 WIB
MASAMBA - Penanganan banjir di Kecamatan Malangke, Masamba, dan Baebunta Selatan di Luwu Utara yang terjadi setiap tahun membutuhkan perencanaan matang. Kajian lingkungan secara komprehensif diperlukan.
Banjir yang kerap melanda 11 desa di Kecamatan Malangke, dua desa Kecamatan Masamba, dan tiga desa Kecamatan Baebunta Selatan hal itu disebabkan oleh tanggul Sungai Baliase yang jebol. Tepatnya di Pongko. Tanggul jebol itu sepanjang 40 meter.
"Yang jebol adalah yang menghubungkan sungai Baliase dan Masamba," ujar Camat Malangke, Tasman saat Rapat Dengar Pendapat di DPRD Lutra, Rabu, 17 Maret. Dia pun meminta agar warga Pongo bisa mengizinkan lahannya ditempati membangun tanggul.
Pemuda Malangke, Bayu juga mengakui, yang paling ditakuti di Malangke adalah banjir. Ekonomi masyarakat pun tidak bisa bergerak jika terjadi banjir. Setiap musim hujan, tanaman jagung di kebun warga kerap tenggelam. Begitu pun dengan sawah juga terdampak. Dia meminta agar diatasi.
Kasi Pengelolaan Sungai, Pantai dan Air Baku Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Luwu Utara, Ludi menyebutkan, terkait surat warga Malangke sudah diterima Dinas Pekerjaan Umum. Lokasi yang menjadi titik persoalan banjir di Pongo sudah ditinjau.
Meskipun tanggul ditutup, masalah lain akan di Pongo, Sekdes Pongo, Kecamatan Masamba, Awaluddin menyebutkan, Dinas PUPR beberapa bulan lalu berkunjung ke lokasi jebolnya sungai. Solusi yang diberikan hanya penutupan sungai yang jebol.
"Sementara kalau lokasi jebol ditutup tanggul. Maka, kampung di Pongo akan tenggelam. Makanya, warga tidak memberikan tanahnya," ungkapnya.
Hal inilah harus mendapatkan solusi. Tanggul ditutup dampaknya ke warga Pongo. Kabid Pengelolaan dan Pencemaran Lingkungan DLH Luwu Utara, Ahmad mengatakan, penanganan ini membutuhkan kajian agar tidak ada yang terdampak. "Aspirasi masyarakat ini nantinya akan disesuaikan dengan kajian teknis di lapangan," kata Ahmad. (shd)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com