JAKARTA - DPR RI mempertanyakan efektivitas daripada program Kartu Prakerja. Alasannya, pelatihan yang ditawarkan di program Kartu Prakerja tak ada bedanya dengan yang ada di YouTube.
Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PAN Saleh Partaonan Daulay menegaskan, mereka yang mengikuti program prakerja tidak datang dan tatap muka secara langsung.
"Mereka hanya dapat video, pertanyaan saya apa bedanya ini video-video yang ditawarkan ini dengan yang ada di YouTube?” ujar Saleh dalam keterangan resminya, Rabu (17/3).
BACA JUGA: Klaim Dinas ke Luar Kota, Antam Novambar Tak Penuhi Panggilan KPK
Menurutnya, platform YouTube menawarkan pelatihan sejenis dengan yang ada di Kartu Prakerja bahkan jumlahnya lebih banyak dan gratis bisa diakses siapa saja.“Di YouTube itu banyak sekali, saya kalau mau belajar cara beternak kambing itu lengkap sekali di YouTube itu, gratis lagi,” katanya.
BACA JUGA: Politis dan Birokratis Aspek Penting Penunjukan Pejabat Sementara Kepala Daerah
“Apalagi masak kue, mulai dari sayur sampai yang berat-berat itu ada semua itu di YouTube itu, apa bedanya ini (dengan Kartu Prakerja)? Karena orang tanya, ngapain kita bayar kalau bisa cari yang gratis?” tambahnya.BACA JUGA: Tawarkan Promo dan Keuntungan, Mandiri Gandeng Shopee dan Visa Luncurkan Mandiri Kartu Kredit Shopee
Untuk itu, ia pun kemudian mengusulkan agar program Kartu Prakerja diganti saja dengan bantuan subsidi upah (BSU) atau BLT BPJS Ketenagakerjaan.“Kalau (pembedanya itu soal-red) subsidi untuk pekerja, itu bisa kita buat lagi seperti bantuan subsidi upah kemarin kan bisa juga,” imbaunya.
BACA JUGA: Bea Cukai Terjunkan Pegawai di Berbagai Wilayah Lakukan Monitoring Harga Transaksi Pasar
Bila fokusnya untuk meningkatkan kemampuan atau keterampilan tenaga kerja Indonesia, maka ia mengusulkan agar dibuat saja situs khusus seperti YouTube yang menampilkan pelatihan yang dibuat para lembaga pelatih di program Kartu Prakerja.“Apakah tidak bisa video yang mereka buat itu (dibuat lembaga pelatihan) kita beli saja, kalau sudah dibeli tinggal kita tayangkan saya, bikin satu website resmi yang dimiliki pemerintah, isinya soal itu semua, jadi orang siapa saja pun kalau mau belajar tinggal buka itu,” katanya. (khf/fin)