Pendaftaran PBSB 2021 Dibuka Maret

"Pendaftaran PBSB tahun 2021 segera dibuka. Kami sedang siapkan perangkatnya, para santri agar terus update informasi resmi seputar PBSB," tegas Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Waryono Abdul Ghofur di Jakarta, Senin (15/3/2021).

BACA JUGA:  Ada Desakan Bebaskan Rizieq Shihab Jelang Ramadan, Ferdinand: Hati dan Nalar Kalian Sudah Rusak?

Waryono menambahkan, PBSB sudah berjalan sejak 2004. Ribuan sarjana santri sudah lahir dari program ini. PBSB merupakan salah satu bentuk afirmasi negara bagi para santri agar dapat melanjutkan kuliah di perguruan tinggi.

"Melalui PBSB, santri diharapkan mampu merespon tantangan zaman, mentransformasikan nilai-nilai agama dan nilai-nilai kemanusiaan yang universal dalam konteks kekinian," ujarnya.

Menurut Waryono, ada dua aspek kemampuan yang menjadi fokus PBSB saat ini. Pertama, pemahaman dan penguasaan terhadap aspek ilmu agama (tafaqquh fiddin) yang menjadi core business Pesantren.

BACA JUGA:  Blusukan ke Warung Kopi, Warga tak Kenal Anies Baswedan: Wajah Bapak Mirip Pak Anies

"Termasuk di dalamnya, kemampuan menentukan maslahat kemanusiaan (tafaqquh fii mashalihil khalqi), terlebih di kala pandemi melanda.l," terangnya.

"Kedua, PBSB tidak hanya memberikan ruang pengkajian keilmuan keislaman saja, tetapi juga kajian keilmuan lainnya sebagai instrumen akademik dan metodologis untuk mentransformasikan agama sehingga lebih kontekstual," sambungnya.

BACA JUGA:  Satgas Vaksinasi Bersama BUMN Ingatkan Masyarakat Soal Googleform Palsu Daftar Vaksin Covid-19

Sejalan dengan itu, kata Waryono, pihaknya terus berusaha melakukan optimalisasi pilihan program studi. Hal itu berdadarkan kebutuhan masyarakat dan pesantren dalam menjalankan fungsi pendidikan dan fungsi dakwah.

"Harapannya, santri lulusan PBSB akan lebih responsif dan mampu memberikan solusi terhadap persoalan-persoalan aktual," pungkasnya.

Berikut ini daftar pilihan perguruan tinggi dan kuota untuk setiap kurusan Program Sarjana (S1) dalam seleksi PBSB tahun 2021:

1. UIN Alauddin, Makassar (Fakultas Ilmu Kesehatan; Kesehatan Masyarakat/kuota 10 santri)

2. UIN Maulana Malik Ibrahim, Malang (Fakultas Ekonomi; Perbankan Syariah/kuota 10 santri)

3. UIN Sunan Ampel Surabaya (Fakultas Dakwah dan Komunikasi; Pengembangan Masyarakat Islam/kuota 10 santri)

4. UIN Sunan Gunung Djati, Bandung (Fakultas Ushuluddin; Tasawuf Psikoterapi/kuota 10 santri)

BACA JUGA:  Jepang Bakal Akhiri Masa Keadaan Darurat Covid-19 di Tokyo pada 21 Maret

5. UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta (Fakultas Dakwah dan Komunikasi; Ilmu Kesejahteraan Sosial/kuota 10 santri)

6. UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta

- Fakultas Kedokteran; Kedokteran dan Pendidikan Dokter (8 santri)

- Fakultas Ilmu Kesehatan; Farmasi (8 santri)