Lima Ruas Tol Milik Waskita Bakal Dievaluasi Tarifnya Tahun Ini

fin.co.id - 13/03/2021, 15:40 WIB

Lima Ruas Tol Milik Waskita Bakal Dievaluasi Tarifnya Tahun Ini

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

 

Jakarta - Lima ruas tol milik PT Waskita Toll Road (WTR), akan disesuaikan tarifnya tahun ini. Penyesuaian tarif tersebut sesuai dengan Undang-Undang (UU) Nomor 38 Tahun 2004 tentang jalan tol, yang bertujuan untuk melindungi investasi yang telah dikeluarkan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).

Corporate Secretary Waskita Toll Road, Alex Siwu mengatakan, untuk 2021 ini, lima ruas tol milik perseroan dijadwalkan mengalami penyesuaian tarif. Adapun penyesuaian itu dilakukan setiap dua tahun sekali, sesuai dengan amanat UU Jalan Tol.

"Untuk penyesuaian tarif tol tahun ini di ruas-ruas tol WTR antara lain ruas tol Kanci - Pejagan, Pejagan - Pemalang, Pemalang - Batang, Bogor - Ciawi - Sukabumi, dan ruas tol Pasuruan - Probolinggo," ujar Alex kepada Fajar Indonesia Network (FIN), Sabtu (13/3).

Baca JUga:  Siap-Siap, Tarif 32 Ruas Tol di Indonesia Bakal Disesuaikan Tahun Ini

Selain lima ruas tol tersebut, ada pula dua ruas tol lain dengan porsi kepemilikan saham WTR minimal yang tarifnya juga akan dievaluasi tahun ini.

"Selain lima ruas di atas, ada dua ruas (tol) dengan kepemilikan minoritas seperti tol Batang - Semarang dan tol Medan - Kualanamu - Tebing Tinggi yang tarifnya disesuaikan tahun ini," ungkapnya.

Baca Juga: Relaksasi PPnBM Bakal Dongkrak Penjualan Mobil 80.000 Unit

Sebagai informasi, evaluasi tarif tol telah diatur dalam Pasal 48 ayat (3) Undang-Undang (UU) Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan dan Pasal 68 ayat (1) Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol dengan perubahan pada PP Nomor 30 Tahun 2017.

Evaluasi tarif jalan tol dilakukan setiap 2 tahun berdasarkan tarif lama yang disesuaikan dengan pengaruh nilai inflasi yang diperoleh dari data Badan Pusat Statistik (BPS). Hal ini berkaitan dengan nilai inflasi yang masih berada dibawah pertumbuhan ekonomi di Indonesia, dan selanjutnya dapat meningkatkan daya beli masyarakat yang lebih baik lagi. (git/Fin)

Admin
Penulis