JAKARTA - Kolaborasi antara Shopee dengan Sekolah Ekspor, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), serta Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (SMESCO) ditargetkan bisa mencetak 500 ribu UMKM jadi eksportir hingga tahun 2030 mendatang.
Langkah tersebut didukung oleh Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop) dan Kementerian Perdagangan (Kemendag), yang telah berjalan pada awal Maret 2021 kemarin. Program itu diharapkan dalam mendorong UMKM Indonesia untuk melakukan ekspor.
"Kami berupaya untuk dapat andil mengimplementasikan program lanjutan guna menciptkan cakupan dan jangkauan program ekspor yang lebih luas lagi melalui penerapan ekspor di literasi digital,'' ujar Direktur Eksekutif Shopee Indonesia, Handhika Jahja, di Jakarta, kemarin (12/3).
BACA JUGA: Kembalikan Fungsi Alami, Kementerian PUPR Lanjutkan Penanganan 8 Danau Kritis di Indonesia
Kepala Sekolah Ekspor Handito Joewono menambahkan, program ini akan mendorong perputaran roda ekonomi pasca pandemi Covid-19. Sementara, Bank Indonesia (BI) juga mengikutsertakan UMKM binaannya."Dengan dukungan semua pihak, tentunya akan mendorong roda perputaran ekonomi, dan tentunya ekspor di Indonesia,'' kata dia.
Sementara itu, Ketua MPR I Bambang Soesatyo dalam unggahan di akun Instagram terverifikasinya turut mendorong ekspor UMKM Indonesia. Dia juga mengapreasi inisiatif platform e-commerce seperti Shopee yang memberi ruang dan kesempatan bagi UMKM lokal bermain di pasar dunia.
BACA JUGA: Ngebetnya Ferdinand Agar KPK Garap Anies soal Korupsi Rumah DP-0: Apa Kalian Selamatkan Dia?
Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki sebelumnya menyebut, kontribusi ekspor UMKM masih rendah."Ini saya kira pekerjaan rumah kita bersama. Karena itu saya kira tepat dengan agenda menambah 500 ribu eksportir baru," kata Teten.Dia berharap program itu bisa menambah lebih banyak lagi UMKM ekspor. Teten melihat UMKM banyak memiliki produk potensial untuk diekspor, seperti pertanian, perikanan, furniture, dekorasi rumah, kosmetik, herbal produk, dan busana muslim.
"Ini yang saya kira kenapa kami ingin support kerja sama dengan sekolah ekspor untuk meng-grab langsung, kami sudah minta deputi kami menginventarisir produk-produk dan pelaku UMKM yang potensial untuk ekspor, kita dampingi sampai memang mereka siap ekspor," tukasnya.
Berdasarkan data Shopee, jumlah produk dari pedagang lokal mendominasi penjualan di Shopee, yakni sebesar 97 persen. Lebih dari 180 ribu pelaku ekspor telah terdaftar di Malaysia, Singapura, dan Filipina. (din/fin)