News . 12/03/2021, 02:31 WIB
JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin membeberkan alasan Indonesia membeli vaksin COVID-19 di banyak negara. Salah satunya karena khawatir negara pembuat vaksin menahan penjualan atau embargo.
"Kita takut kalau ada apa-apa atau ada embargo dari suatu negara. Ini sudah kejadian. AstraZeneca itu punya Inggris dan sekarang mereka menahan. Kemarin mau kirim ke Australia. Tetapi mereka tahan untuk rakyatnya dulu," Budi, Kamis (11/3).
Dia menyebut Indonesia beruntung tidak membeli vaksin AstraZeneca dari Inggris. Tetapi membeli vaksin jenis itu dari Korea Selatan dan India.
Khusus vaksin AstraZeneca buatan Korsel dan India saat ini sudah tiba sebanyak 1 juta dari 11 juta dosis. Vaksin itu merupakan kerjasama multilateral dengan WHO untuk negara-negara berkembang.
"Amerika punya vaksin. Namanya Johnson dan Johnson (J&J) yang cuma sekali suntik. Namun, itu tidak boleh keluar dari negaranya. Vaksin ini rebutan sekali. Kenapa kita memilih empat. Karena kalau satu nyangkut, kita ada di tempat lain," paparnya.
Menurutnya, keterbatasan ketersediaan vaksin ini membuat pemerintah harus berusaha keras mengatur jadwal pelaksanaan vaksinasi agar dilakukan secara bertahap. Tujuannya supaya tidak ada kegiatan vaksinasi yang terhenti.
"Banyak yang bilang negara lain bisa suntik satu juta per hari. Saya bilang kalau kita juga satu juta per hari, selama tiga hari selesai. Terus satu bulan berikutnya ngapain," ucapnya.
Budi menjelaskan pemerintah menargetkan peningkatan jumlah vaksinasi harian dari Februari lalu hanya sekitar 100 ribu vaksinasi per hari. Pada Maret hingga April dinaikkan menjadi 500 ribu vaksinasi per hari. Kemudian pada Mei dan Juni ditargetkan mencapai satu juta vaksinasi per hari. Selanjutnya Juli hingga Desember bisa mencapai lebih dari satu juta vaksinasi per hari.(rh/fin)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com