News . 07/03/2021, 18:23 WIB

Rencana Impor Beras 1 Juta Ton, Ciderai Petani

Penulis : Admin
Editor : Admin

Jakarta - Rencana pemerintah untuk melakukan impor 1 juta ton beras dianggap menciderai petani Indonesia. Sebab, rencana impor tersebut justru dilakukan pemerintah disaat masa panen raya telah tiba, kemudian juga produksi Gabah Kering Panen (GKP) meningkat, serta Harga Pokok Produksi (HPP) yang sedang jatuh dibawah kewajaran.

Impor beras di 2021 itu tidak diperlukan, karena produksi kita meningkat, bahkan surplus 4 juta ton menurut BPS (Badan Pusat Statistik). Tahun 2020 saja yang produksinya lebih rendah dari 2021 aja kita gak impor," ujar kata Ketua Umum Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AB2TI) Dwi Andreas Santosa, kepada FIN, Minggu (7/3).

Agar tidak semakin menjadi hal yang buruk bagi petani, Andreas pun meminta pemerintah untuk meninjau ulang kebijakan tersebut. Apapun alasannya, pemerintah bisa melihat situasi hingga Juli atau Agustus mendatang, untuk memutuskan apakah perlu melakukan impor atau tidak.

Jika ingin mengimpor sebaiknya tunggu Juli atau Agustus ketika sudah ada kepastian berapa potensi produksi 2021. jika memang kurang silakan impor, kalau tidak kurang tidak perlu impor karena produksi tahun ini diperkirakan memang bagus,' tegasnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam paparannya di Rapat Kerja Kementerian Perdagangan mengatakan, alasan dilakukannya importasi beras adalah untuk menjamin stok Bulog di angka 1 sampai 1,5 juta ton.

Pada saat yang sama, Perum Bulog juga akan menyalurkan 400.000 ton beras bantuan sosial dalam rangka pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Importasi dilakukan sebagai antisipasi terhadap produksi yang berpotensi terganggu akibat kondisi cuaca. (GIT)

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com