Jokowi Gaungkan Benci Produk Asing, Ferdinand: Itu Nasionalisme

fin.co.id - 05/03/2021, 17:52 WIB

Jokowi Gaungkan Benci Produk Asing, Ferdinand: Itu Nasionalisme

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA - Pegiat media sosial, Ferdinand Hutahaean menilai, pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal cintai produk dalam negeri dan benci produk asing, merupakan bentuk nasionalisme Jokowi.

"Kelompok pembenci sesungguhnya akan ribut menyerang Nasionalisme yang disampaikan Pres Jokowi dengan bahasa yang lugas, terang dan berani konfrontatif dengan produk asing," ujat Ferdinand dikutip laman twitternya, Jumat (5/3).

Mantan kader Partai Demokrat ini menilai, tujuan Jokowi adalah agar masyarakat menjadikan produk lokal sebagai pilihan utama dibanding produk asing

"Tujuan Jokowi adalah produk yang sudah bisa kita produksi agar menjadi pilihan utama dari pada produk asing," katanya.

Ferdinand mendukung kampanye benci produk asing yang digaungkan Jokowi. Hal itu agar industri lokal bisa hidup.

"Kampanye benci produk asing tentu patut digalakkan agar industri lokal, UMKM semua bisa hidup dan menjadi pilihan utama masyarakat khusus untuk produk-produk yang sudah bisa kita produksi sendiri," ucapnya.

"Ini namanya Nasionalisme, tapi kaum pura-pura nasionalis bikin gaduh, akan menyerang," kata Ferdinand.

Mendag akui salah.

Sebelumnya, Presiden Jokowi gaungkan cintai produk dalam negeri sekaligus membenci produk asing. Hal itu diutarakan dalam rapat kerja nasional pada Jumat (6/3) kemarin.

Namun, ternyata seruan tersebut muncul karena ada laporan Menteri Perdagangan (Mendag), terkait adanya e-commerce yang menjual produk barang lintas negara. Selain itu juga adanya praktik predatory pricing yang membunuh kompetisi dan mengganggu UKM dan UMKM di Indonesia.

Menteri Perdagangan (Mendag) M Lutfi mengaku salah dengan munculnya pernyataan Jokowi tersebut. Lutfi menyebutkan hal ini karena dia yang memberikan laporan tersebut kepada Presiden.

Menurut Lutfi, laporan tersebut memang menimbulkan kekecewaan pada Presiden dan seluruh pihak terkait karena adanya praktik yang tidak adil dalam perdagangan digital.

"Saya mohon kepada rekan media untuk tidak membesar-besarkan permasalahan ini. Yang salah ini adalah Menteri Perdagangan yaitu saya sendiri, karena saya memberikan laporan kepada beliau sesaat sebelum acara dimulai dan ini merupakan bentuk bukan hanya kekecewaan beliau tapi bentuk kekecewaan kita semua karena praktik yang tidak adil ini menyebabkan kerusakan yang masif pada UMKM kita," kata dia dalam konferensi pers virtual, Kamis (4/3/2021).

Dia mengungkapkan laporan tersebut disampaikan kepada presiden memang sebagai acuan yang akan dibahas dalam pembukaan acara.

"Saya ingin luruskan, ini laporan saya untuk meminta beliau buka raker perdagangan dua hari lalu, karena kita kehilangan UMKM karena masalah tersebut," tegas dia. (dal/fin). 

Admin
Penulis