News . 04/03/2021, 13:25 WIB

UMKM Kesulitan Pemodalan, Bisa Coba Kreasi UMi Pegadaian

Penulis : Admin
Editor : Admin

JAKARTA - Banyak pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) saat ini yang mengeluhkan sulitnya menjangkau akses permodalan di perbankan. Beberapa pelaku UMKM bahkan sudah tidak bisa lagi mengajukan pinjaman ke perbankan akibat restrukturasi dan harus terlebih dulu melunasi kredit sebelumnya.

D isisi lain, fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari pemerintah dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), jumlahnya juga sangat terbatas dan tidak dapat menjangkau seluruh UMKM yang ada.

Sulitnya akses ke permodalan formal tersebut, akhirnya menggiring para pelaku usaha untuk memanfaatkan jasa Fintech. Alih-alih usahanya berhasil, beberapa justru malah terkena permasalahan baru mengingat suku bunga pinjaman Fintech nilainya relatif lebih tinggi.

Ekonom Institut Development For Economics And Finance (INDEF), Media Wahyudi Askar mengatakan, pegadaian bisa menjadi salah satu alternatif pembiayaan para para pelaku UMKM yang tidak bankable itu.

"Sektor-sektor yang masih tergantung dengan Fintech itu year on year tahun lalu masih terus meningkat, juga penyaluran pendanaan lewat Fintech. Artinya dengan trend sekarang di mana UMKM itu juga semakin mengenal peer to peer lending, sebenarnya UMKM juga bisa menggunakan jasa pegadaian misanya, yang bunganya relatif lebih ringan meski perlu jaminan," ujar Media kepada Fajar Indonesia Network (FIN) kemarin (3/3).

Sementara itu, Kepala Departemen Komunikasi Perusahaan PT Pegadaian (Persero) Basuki Tri Andayani mengatakan, Pegadaian mempunyai sebuah produk yang bernama Kredit Ultra Mikro (Kreasi UMi). Program tersebut bekerja sama dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan bisa dimanfaatkan UMKM yang belum pernah mendapatkan fasilitas kredit dari perbankan (unbankable) melalui KUR.

Alternatif pembiayaan melalui Kreasi UMi tersebut cukup akomodatif bagi UMKM. Sebab pelaku usaha cukup menjaminkan BPKB kendaraan bermotor yang merupakan aset bergerak. Plafon pinjaman bisa mencapai maksimal Rp10 juta dan masa tenor hingga 1 tahun.

"(Pinjaman Kreasi UMi) ini sangat mudah,  artinya kita akan memberikan pinjaman dengan jaminan surat kendaraan, namun kita juga akan menilai dari kemampuan bisnisnya, dalam sebulan usahanya menghasilkan berapa. Ini sangat mudah, kita (pegadaian) tidak menyimpan kendaraannya dan hanya suratnya, sementara pinjaman kita berikan jika memang usaha yang dijalankan dianggap proper untuk bisa membayar cicilan perbulannya," ujar Basuki kepada Fajar Indonesia Network (FIN) kemarin (3/3).

Selain itu, lanjut Basuki, Pegadaian juga sebelumnya telah bekerja sama dengan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo). Dalam hal itu, Aprindo ingin  membangun pemberdayaan anggota, melalui kerjasama pemanfaatan produk serta layanan di Pegadaian.

Kerja sama antara kedua pihak ini meliputi pembentukan agen pegadaian, penyediaan layanan Tabungan Emas, serta fasilitas pembiayaan untuk para anggota Aprindo, supplier serta UMKM yang exist di gerai ritel modern. Diketahui, Aprindo yang telah berusia 26 tahun berkiprah dan mewadai anggota sekitar 600 pelaku usaha ritel modern (minimarket, supermarket, hypermarket, wholeseller/grosir dan department/specialty store), hampir 50 ribu gerai, dan 7 juta pelaku UMKM aktif di seluruh wilayah Indonesia.

Menurut Basuki, pada era pandemi dan menuju era next normal, kolaborasi dan sinergisitas menjadi kata kunci, dalam praktik bisnis prinsip kerjasama untuk menambah nilai (added value), new market & bussines model (out of the box) dengan dua prinsip saling memajukan dan menguntungkan menjadi substansi untuk mengakselarasi usaha masing masing pihak.

"Artinya anggota Aprindo dan para UMKM peritel modern, bisa melihat skema kerja sama atau produk Pegadaian mana yang paling cocok untuk mempertahankan dan memajukan potensi bisnis masing-masing usaha," pungkasnya. (git/riz/fin)

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com