News . 04/03/2021, 09:24 WIB
JAKARTA - Baku tembak antara Satgas Madago Raya TNI/Polri dengan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora kembali terjadi pada Rabu (3/3). Peristiwa ini merupakan rangkaian dari kontak tembak sebelumnya pada Senin (1/3).
Empat orang meninggal dunia dalam dua peristiwa tersebut. Dua anggota Satgas gugur, yaitu Kopda Anumerta Dedy Irawan dan Briptu Herlis. Kopda Dedy meninggal saat kontak tembak pada Senin (1/3), sementara Briptu Herlis pada kontak tembak Rabu (3/3) sore. Sedangkan dua lainnya adalah anggota MIT yang salah satunya putra dari Santoso, mantan pimpinan MIT Poso. Keduanya tewas pada Senin (1/3).
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono menyatakan Satgas Madago Raya TNI/Polri terus mempersempit ruang gerak kelompok MIT Poso pimpinan Ali Kalora.
"Setelah TNI dan Polri banyak di sana, aktivitas mereka (kelompok MIT) semakin terjepit, mudah-mudahan bisa segera diselesaikan kelompok Ali Kalora ini," katanya, Rabu (3/3).
Kelompok MIT pimpinan Ali Kalora bersembunyi di pegunungan dan hutan-hutan usai kontak tembak. Tim TNI/Polri melakukan penyisiran dan pengejaran di sejumlah pegunungan di wilayah Kabupaten Poso.
"Kita sedang dalami pihak-pihak yang memberi logistik kepada kelompok ini," ujar Rusdi.
"Waktu kejadian pertama, dia yang diduga Ali Kalora, sempat kena tembak, dan hari ini kemudian terlibat kontak tembak lagi saat kita melakukan penyisiran," ungkapnya.
Kontak tembak pada Rabu (3/3) mengakibatkan satu anggota Kepolisian dari Brimob Polda Sulteng, yakni Briptu Herlis gugur.
Rencananya, jenazah Briptu Herlis akan diberangkatkan ke kampung halamannya di Kendari, Sulawesi Tenggara.
Sebelumnya, Kapolda Sulawesi Tengah, Irjen Pol Abdul Rakhman Baso mengatakan dalam kontak tembak yang terjadi pada Senin (1/3), dua DPO MIT Poso tewas. Salah satunya putra dari Santoso, mantan pimpinan MIT Poso.
Dua DPO MIT Poso yang tewas yakni, Samir alias Alfin asal Provinsi Banten, dan Irul, warga Kabupaten Poso, yang merupakan anak mantan pimpinan MIT Poso, Santoso.
Selain dua anggota MIT tewas, dua DPO lainnya berhasil melarikan diri. Salah satu diantaranya adalah pimpinan MIT, Ali Kalora
"Mereka waktu itu ada berempat, dan dipimpin oleh Ali Kalora, namun dua orang berhasil kabur dan sampai saat ini masih dalam pengejaran," jelasnya.
Dengan tewasnya Samir dan Iru, kini DPO MIT menyisakan 9 orang lagi. Sebab DPO MIT Poso sebelumnya berjumlah 11 orang itu, terbagi menjadi dua kelompok.
Satu kelompok berjumlah tujuh orang, dan satu kelompok lagi berjumlah empat orang. Kelompok yang berjumlah empat orang inilah terlibat kontak tembak dengan tim Satuan Tugas Madago Raya, gabungan TNI/Polri pada Senin (1/3).
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com