Vaksin Gotong Royong Harus Gratis

fin.co.id - 01/03/2021, 01:00 WIB

Vaksin Gotong Royong Harus Gratis

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan vaksin gotong royong yang dilakukan mandiri oleh perusahaan kepada karyawan dan keluarganya akan diberikan secara gratis. Hal ini menjadi tanggung jawab perusahaan.

"Yang penting, prinsipnya harus gratis. Yang namanya vaksin gotong royong sumbernya adalah perusahaan. Mereka yang mencarikan vaksin. Ini harus gratis untuk seluruh karyawan dan keluarganya," kata Budi di Jakarta, Minggu (28/2).

Vaksin gotong royong telah diatur dalam Pasal 7 ayat (4) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 10 Tahun 2021 tentang Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi COVID-19.

Jenis Vaksin COVID-19 untuk pelaksanaan vaksinasi gotong royong juga harus berbeda dengan vaksin COVID-19 yang digunakan untuk vaksinasi program pemerintah. Tujuannya  agar tidak mengganggu jalur distribusi vaksin nasional.

Selanjutnya, jenis vaksin COVID-19 yang nantinya digunakan untuk vaksinasi COVID-19 harus telah mendapat persetujuan penggunaan pada masa darurat (emergency use authorization), dari BPOM sesuai peraturan perundang-perundangan.

Sebelumnya, Menkes juga telah menetapkan jenis vaksin COVID-19 melalui Kepmenkes HK.01.07/MENKES/12758/2020 tentang Penetapan Jenis Vaksin untuk Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19. Kini, terdapat empat jenis vaksin COVID-19 yang sudah tiba di Indonesia. Yaitu  Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavac.

"Mereknya tidak boleh sama. Supaya tidak terjadi saingan rebutan suplai. Jadi dipastikan suplainya adalah tambahan dari sumber-sumber produsen vaksin di seluruh dunia di luar empat yang pemerintah sudah dapat," paparnya.

Ia berharap, vaksin gotong royong akan mempercepat proses vaksinasi dan memperpendek target penyelesaian vaksinasi untuk lebih dari 181 juta penduduk Indonesia. Targetnya rampung dalam 12 bulan.

"Semakin banyak yang berpartisipasi, besar kemungkinannya untuk kita mencapai herd immunity. Modal sosial di Indonesia besar sekali. Kali ini, perang melawan pandemi, bisa kita hadapi bersama," tutupnya.(rh/fin)

Admin
Penulis