Komorbid Tak Sebabkan Reaksi Alergi 

fin.co.id - 28/02/2021, 06:35 WIB

Komorbid Tak Sebabkan Reaksi Alergi 

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA - Masyarakat yang memiliki komorbid tidak perlu risau untuk menjalani vaksinasi COVID-19. Karena penyakit penyerta tidak menimbulkan risiko munculnya reaksi alergi usai mendapat vaksin.

"Reaksi terhadap vaksin COVID-19 bervariasi. Ada yang tidak menunjukkan reaksi. Ada juga yang mengalami reaksi. Seperti mengantuk atau pegal. Karena itu, ada observasi 30 menit setelah divaksin," kata dokter spesialis penyakit dalam, Tunggul D Situmorang di Jakarta, Sabtu (27/2).

President of Indonesian Society of Hypertension (InaSH) ini menambahkan gejala yang muncul setelah vaksin COVID-19 dapat meliputi nyeri bekas suntikan, bengkak dan kemerahan di bekas suntikan, sakit kepala atau demam. Kondisi itu bisa diamati dalam kurun 30 menit setelah seseorang mendapatkan suntikan vaksin.

Pasien tidak akan mendapat vaksinasi bila memang sensitif terhadap komponen yang ada dalam vaksin. Sehingga akan menimbulkan reaksi bila tetap disuntikkan. "Karenanya, penerima vaksin harus melewati beberapa tahapan untuk memastikan dirinya dalam kondisi sehat untuk mendapat suntikan vaksin," imbuhnya.

Pasien akan diukur tekanan darah, lalu ditanyai petugas untuk mengetahui apakah ada gejala akut. Seperti pernah mengalami nyeri dada atau sakit kepala hebat.

Mengidap hipertensi bukan alasan untuk khawatir mendapatkan suntikan vaksinasi COVID-19. Asalkan pasien rutin mengonsumsi obat. Sehingga darah tingginya terkontrol serta tidak ada gejala-gejala yang mengindikasikan hal akut.

Kekhawatiran ini muncul juga akibat belum banyaknya data mengenai efek vaksin terhadap pasien hipertensi. Namun, melihat pengidap hipertensi di luar negeri yang sudah menerima vaksin dapat disimpulkan tidak ada halangan. Terutama bila terkontrol dengan obat-obatan.(rh/fin)

Admin
Penulis