News . 26/02/2021, 10:35 WIB
JAKARTA - Kisruh yang tengah mendera Partai Demokrat belum juga usai. Dugaan pengambilalihan kursi kekuasaan ketua umum masih berlanjut. Bahkan, Moeldoko yang sempat disebut-sebut sebagai orang yang ingin merebut ikut angkat suara.
Moeldoko yang saat ini menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan mengatakan, jika dirinya sudah tidak mengikuti perkembangan internal partai berlogo mersi tersebut. Kata Moeldoko, ia sudah tidak mengikuti hampir empat minggu belakangan.
"Memang belum selesai Demokrat? Saya enggak ngikutin, ya. Begini, ya, saya selama ini bekerja. Berikutnya juga, kebetulan saya punya acara pernikahan putri saya yang terakhir sehingga 3 minggu terakhir saya sibuk urus itu, 4 minggu terakhir ini," kata Moeldoko, Kamis (25/2).
"Janganlah menekan-nekan saya, saya diam. Jangan menekan. Saya ingin ingatkan semuanya, saya ingatkan, karena saya bisa, sangat mungkin melakukan, apa itu, langkah-langkah yang saya yakini," tegasnya.
Terpisah, mantan Wasekjen partai Demokrat Tri Yulianto beranggapan, jika pernyataan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjelaskan situasi terkini partainya adalah sebuah kepanikan. hal ini, termasuk adanya isu jika ada desakan Konferensi Luar Biasa (KLB).
Menurutnya, mantan orang nomor satu di Indonesia itu semestinya tidak lagi memberikan pernyataan situasi internal partai. Posisi Ketua Majelis Tinggi, dinilai tak lagi memiliki garis komando.
Sementara itu, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Kader Muda Demokrat (KMD) Aswin Ali Nasution mengatakan telah terjadi krisis kepemimpinan di Demokrat. Ia pun meminta Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mundur sebagai ketua umum Partai Demokrat.
ia melanjuutkan, petinggi partai seharusnya lebih humanis dan menyatukan seluruh kader di internal partai. Menurutnya, solusi dari masalah tersebut dengan menggelar KLB yang sesuai dengan AD ART partai.
"Sesuai anggaran dasar, sesuai anggaran rumah tangga adalah kongres luar biasa," ujarnya.
Bahkan, ia mengaku telah meminta beberapa tokoh untuk memimpin Demokrat. Hal ini untuk menghadapi kontestasi di 2024 mendatang. Salah satu tokoh yang dinilai pantas menjadi ketua umum adalah Moeldoko.
Selain Moeldoko, Aswin menyatakan pihaknya juga meminta Edhy Baskoro Yudhoyono alias Ibas untuk menjadi sekretaris jenderal. "Itu yang telah kita sampaikan langsung kepada beliau," tandasnya. (khf/fin)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com