JAKARTA- Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengucapkan selama Hari Pers Nasional yang jatuh pada Selasa 9 Februari 2021 kemarin.
Haedar Nashir berharap momentum hari pers itu dapat dijadikan sebagai kekuatan yang mencerdaskan sekaligus menjadi media checks and balances dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dia mengtatakan, pers dituntut proaktif mengakselerasi dinamika kehidupan kebangsaan agar Indonesia menjadi negara maju di era dunia modern abad ke-21.
"Jangan biarkan dunia kebangsaan dan kenegaraan di tanah air tercinta timpang tanpa fungsi kritis pers yang konstruktif demi masa depan Indonesia yang demokratis dan berkemajuan," ujarnya lewat keterangan terrtulisnya, dikutip Rabu (10/2).
Dia melanjutkan, pers Indonesia secara khusus dalam dinamika politik kebangsaan saat ini penting menjalankan fungsi checks and balances sebagaimana menjadi DNA media massa sepanjang sejarah di negeri manapun.
Dalam usaha mencerdaskan bangsa, sambungnya, fungsi pers yaitu media cetak, televisi, radio, dan kini media online niscaya menjadi pranata sosial yang mengedukasi elite dan warga bangsa agar menjadi insan yang berpikir jernih, objektif, moderat, cerdas, beretika, dan berdaya kritis.
"Pers bertanggungjawab atas pesan dan informasi yang disuarakannya ke ruang publik secara objektif dan profesional, serta tidak masuk dalam pusaran politik partisan maupun kepentingan lainnya yang dapat meluruhkan fungsi utama pers," tukasnya.
Dia mengatakan, pers Indonesia bersama-sama komponen bangsa dituntut hadir menegakkan kebenaran, keadilan, kedamaian, dan kemajuan bagi bangsa dan negara.
Seraya menjauhkan diri dari hal-hal yang dapat meresahkan, memecah persatuan, dan konflik antarkomponen bangsa. Fungsi integrasi sosial sangat diharapkan dari pers Indonesia saat ini.
"Musuh terbesar dunia pers saat ini, khususnya pers online melalui jalur media sosial, ialah para buzzer yang bertanggungjawab kebangsaan yang cerdas dan berkeadaban mulia," pungkasnya. (dal/fin)