News . 09/02/2021, 12:00 WIB
JAKARTA - Terdapat tiga langkah yang akan dilakukan pemerintah agar ekonomi nasional kembali bangkit lagi. Diketahui, hantaman pandemi Covid-19 telah merontokkan sejumlah sektor di Tanah Air.
Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara menyebutkan, tiga langkah yang akan dilakukan yakni intervensi kesehatan, anggaran yang fleksibel, serta reformasi struktural
Dia menjelaskan, untuk intervensi kesehatan saat ini sudah dilakukan pemerintah melalui program vaksin nasional, serta kebijakan-kebijakan lain seperti PPKM hingga yang terbaru yakni PPKM mikro.
Kedua, terkait anggaran yang fleksibel, yaitu melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Anggaran fleksibel itu perlukan untuk perlindungan sosial, membantu kelompok terbawah dan kelompok rentan.
"Serta juga memastikan bahwa sektor usaha mikro, kecil menengah, dan korporasi besar biasa terus berjalan selama masa pandemi, dan memiliki kemampuan untuk menjaga kelangsungan usaha," tuturnya.
"Ketiga item ini memiliki peran penting bagi perekonomian Indonesia di tahun ini. Juga kita terus pastikan APBN akan menjadi kunci pengendalian pandemi serta pemulihan ekonomi,” ucapnya.
Dengan tiga langkah tersebut, dia meyakini pertumbuhan ekonomi di 2021 ini akan positif. Karenanya, dia memperkirakan ekonomi pada 2021 akan berkisar 4,5 persen - 5,5 persen year on year (yoy).
Menurutnya, meski capaian Pertumbuhan Ekonomi (PE) triwulan IV/ 2020 yang masih tercatat minus 2,19 persen, diakuinya hal itu sudah ada perbaikan dibandingkan PE triwulan III/2020 yang masih berada minus 3,49 persen. Namun jika dibandingkan dengan dana senilai Rp700 triliun yang sudah dikucurkan pemerintah untuk program PEN, pertumbuhan ekonomi 2020 di angka 2,09 persen belum optimal.
Belum lagi, kata Rizal, jika dilihat dari sisi rasio utang terhadap PDB dan rasio beban bunga. Hal ini menurutnya justru membebani semakin berat kinerja APBN kita. "Lagi-lagi fiskal sebagai stimulus pertumbuhan ekonomi akan semakin berat," tuturnya.
Ke depan, kata Rizal, pemerintah perlu memperkuat peran sektor keuangan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi melalui PEN, terutama insentif UMKM. Kemudian yang juga perlu diperhatikan, yaitu sinergitas dan harmonisasi kebijakan fiskal dan moneter.
Sebagai informasi, realisasi dana penanganan Covid-19 dan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2020 tercatat sebesar Rp579,78 triliun per 31 Desember 2020. Angka itu setara dengan 83,4 persen dari pagu yang sebesar Rp695,2 triliun. (git/din/fin)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com