Sel Punca untuk Pasien Kondisi Berat

JAKARTA - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang PS Brodjonegoro menegaskan sel punca (stem cell) berguna untuk terapi pasien COVID-19 kategori berat. Mesenchymal stem cell itu dikembangkan oleh Profesor Ismail dari Universitas Indonesia. Statusnya sudah dilakukan uji klinis dan diajukan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk mendapatkan izin pemanfaatan.

“Terapi dengan sel punca bisa melengkapi terapi yang sudah ada selama ini. Seperti terapi plasma konvalesen. Dari uji klinis tahap pertama, plasma konvalesen dinyatakan efektif untuk penderita COVID-19 kategori ringan sampai sedang. Jadi untuk yang berat barangkali stem cell. Untuk yang ringan ke sedang adalah plasma konvalesen," ujar Bambang di Jakarta, Minggu (7/2).

Dia menuturkan riset dan pemanfatan sel punca harus terus diperkuat. Yang paling penting juga adalah terjamin efektivitasnya. "Artinya bisa meningkatkan tingkat kesembuhan. Terpenting menurunkan tingkat kematian. Namun, disiplin 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak) jangan dilupakan. Semua pihal wajib mematuhi dan melaksanakan protokol kesehatan secara ketat," tuturnya.

Hal senada disampaikan Ketua Konsorsium Sel Punca PRN Ismail Hadisoebroto Dilogo. Dia mengatakan sel punca memiliki fungsi untuk melakukan reparasi atau perbaikan jaringan. Sel punca diimplantasikan ke daerah sel yang rusak. Sehingga dapat melakukan proses untuk menggantikan sel tersebut.

Dokter Spesialis Bedah Ortopedi dan Traumatologi Bambang Darwono menuturkan penggunaan sel punca dan eksosom dilakukan dengan cara penyuntikan melalui pembuluh darah vena. Sel punca dan eksosom masuk ke sirkulasi darah kecil menuju jantung kanan dan dipompa menuju paru sampai di alveolus.

Bukti klinis menunjukkan antara lain seorang perempuan berumur 60 tahun diberikan terapi sel punca. Dia  sembuh dari COVID-19 setelah 12 hari perawatan. Juga anak laki-laki berusia dua tahun sembuh dari COVID-19 setelah diberikan terapi sel punca dan menjalani perawatan selama lima hari. (rh/fin)