Lacak Kontak Erat, 80.400 Personel Dikerahkan

JAKARTA - Pemerintah melibatkan TNI-Polri melalui Babinkamtibmas dan Babinsa serta unsur lainnya. Total ada tambahan 80.400 tenaga untuk pelacakan kontak erat COVID-19.

"Kami menambah 80.400 tenaga pelacak (tracker) yang akan disebar di seluruh kecamatan. Kami menggandeng Babinsa, Babinkamtibmas untuk bersama membantu melakukan tracking. Selain itu, memonitoring isolasi," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, dokter Siti Nadia Tarmizi di Jakarta, Sabtu (6/2).

Tak hanya itu. Pemerintah juga melibatkan tokoh-tokoh masyarakat dan juga pemuka agama untuk mendorong pelacakan kasus kontak erat pasien COVID-19 agar lebih efektif.

Nadia menyebut Menteri Kesehatan Budi Sadikin menginstruksikan untuk memperkuat pelacakan kontak erat pasien dan juga tes COVID-19. Menurutnya, pelacakan kontak erat saat ini baru dilakukan lima hingga delapan orang dari pasien positif COVID-19. "Nantinya, akan ditingkatkan menjadi 15 hingga 20 orang. Dilakukan pelacakan dan dites dalam satu orang yang terkonfirmasi positif COVID-19," imbuhnya.

Nadia menjelaskan pemerintah memperkuat Puskesmas dalam hal tes COVID-19 dengan mendistribusikan alat rapid test antigen. "Pada tingkat Puskesmas kita akan distribusi rapid test antigen. Ini tentunya bisa langsung digunakan oleh Puskesmas untuk menegakkan diagnosis COVID-19. Kalau dulu harus ambil usapan (swab), lalu kirim ke laboratorium untuk PCR. Sekarang bisa langsung pemeriksaan antigen," paparnya.

Saat ini, lanjutnya, Satgas Penanganan COVID-19 masih memfinalisasi petunjuk teknis pembentukan Pos Komando Tangguh COVID-19 di tingkat kelurahan atau desa.

Penemuan kasus COVID-19 di masyarakat maupun penatalaksanaan terhadap pasien COVID-19 di lapangan, harus dilakukan lebih dini. Tujuannya untuk menekan angka penularan dan juga menekan tingkat keparahan pasien yang bisa menyebabkan kematian.

"Kepada masyarakat tetap wajib menerapkan 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak). Patuhi dan laksanakan protokol kesehatan secara disiplin, benar dan konsisten," pungkasnya.(rh/fin)