Kota Semarang Banjir, Teddy Gusnaidi Beri Semangat ke Ganjar Lalu Bully Anies Baswedan, Maksudnya?

JAKARTA - Hujan deras yang mengguyur Kota Semarang sejak Kamis, hingga Jumat (5/2), malam mengakibatkan banjir setinggi lutut orang dewasa.

Luapan air beberapa ruas jalan menghambat pengendara. Bahkan stasiun kereta api Tawang dan Poncol ikut terendam banjir.

Uniknya, di media sosial nama Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo tidak disebut. Netizen malah menyebut-nyebut nama Anies Baswedan. Hingga Sabtu malam, nama Anies jadi trending topik di jagat twitter.

Politikus PKPI, Teddy Gusnaidi memberi semangat kepada Ganjar Pranowo. Dia berharap banjir di Semarang tidak ada korban jiwa.

"Semarang banjir, semoga tidak ada korban jiwa," kata Teddy Gusnaidi di twitter, Sabtu (6/2).

Biasanya, Teddy akan bersuara lantang mengkritik, jika terjadi banjir di Jakarta. Berbeda dengan di Semarang, Teddy hanya menyemangati Pemprov Jawa Tengah.

"Ini menjadi evaluasi bagi Pemda ke depan, dengan curah hujan seperti ini, titik mana saja yang menjadi penyebab banjir untuk segera diperbaiki. Tapi sekarang ini fokus evakuasi dan kesehatan warga semarang. Semangat pak @ganjarpranowo!" sambung Teddy.

Kota Jakarta beberap hari belakangan juga diguyur hujan. Namun tak ada banjir yang begitu berarti.

Merespon itu, Teddy Gusnaidi menilai, tahun lalu Jakarta selalu banjir karena Anies Baswedan tidak mau mengikuti cara kerja Gubernur sebelumnya, dalam hal ini Basuki Tjahja Purnama alias Ahok.

"DKI dikritik bukan karena banjirnya, tapi karena penanganannya. Yang tadinya sudah tidak banjir, banjir lagi karena Anies "haram" meneruskan pola dari pendahulunya. Dia membengkokkan yang lurus" tulis Teddy Gusnaidi.

Menurut dia, saat ini Jakarta tidak banjir karena Anies mengikuti pola kerja Gubernur sebelumnya.

"Setelah @aniesbaswedan kembali meneruskan pola pendahulunya, kelihatan hasilnya kan?" katanya. (dal/fin).