News . 03/02/2021, 13:35 WIB
JAKARTA - Pemerintah telah berupaya keras memulihkan ekonomi nasional dengan sejumlah program. Salah satunya, didorong lewat vaksinasi yang sudah berjalan saat ini.
Di sisi lain, optimisme juga hadir dari indeks keyakinan konsumsen masyarakat, yang mulai menunjukkan pemulihan tingkat kepercayaan dalam melakukan konsumsi.
Ini tercermin dari peningkatan indeks keyakinan konsumen yang membaik ke level 96,5 di bulan Desember 2020. Dunia usaha juga mulai bangkit, aktivitas manufaktur telah memasuki fase ekspansi (51,3) di bulan Desember 2020.
Ketahanan sektor eksternal juga masih terjaga dengan baik. Hal ini didukung neraca perdagangan yang telah mengalami surplus selama delapan bulan berturut-turut hingga sepanjang tahun 2020, serta surplus secara kumulatif mencapai USD21,74 miliar. Angka tersebut menunjukkan ekspor Indonesia masih bergerak.
"Indeks PMI sampai November 2020 berada di bawah level 50 yang artinya ekonomi mengalami kontraksi. Namun kondisi ini sudah relatif membaik saat ini," ujar Ekonom Bank BNI, Ryan Kiryanto kepada Fajar Indonesia Network (FIN), kemarin (2/2).
"Jadi kalau mau jujur, angka IPU 2019 di mana ekonomi normal dan sehat tidak bisa begitu saja dibandingkan dengan IPU 2020 yang ekonominya anjlok dalam. Tidak relevan dan tidak apple to apple membandingkan IPU 2019 dengan IPU 2020," tuturnya.
Terpenting ke depannya, kata Ryan, usaha pemerintah dalam pemulihan ekonomi bisa terus berjalan dan konsisten. Tidak hanya bantuan sosial saja, melainkan sektor-sektor produktif juga harus tumbuh.
Sebagaimana diketahui, KPPU menyatakan, IPU di Indonesia mengalami penurunan pada 2020. Sebelumnya pada 2019, IPU di Indonesia di level 4,72 dan kini menjadi 4,65.
Tahun sebelunya, dimensi permintaan memiliki skor paling rendah dibandingkan dimensi lainnya pada faktor lingkungan. "Hal itu sejalan dengan kondisi umum yang dihadapi terkait pandemi Covid-19," ujar Direktur Ekonomi Deputi Kajian dan Advokasi Sekretariat KPPU, M Zulfirmansyah dalam video daring, kemarin.
Sedangkan sektor yang umumnya dikuasai atau dikelola oleh pemerintah menunjukkan skor indeks persaingan usaha rendah. Misalnya sektor pengadaan listrik dan gas, serta sektor pengolahan air, pengolahan sampah dan limbah.
IPU merupakan ukuran tingkat persaingan usaha yang komprehensif dalam memberikan indikasi mengenai tingkat suatu sektor atau daerah tertentu memiliki tingkat persaingan usaha yang tinggi atau rendah. Indeks itu dikembangkan KPPU sejak 2011, dan mengukur tingkat persaingan usaha di 34 Provinsi. (git/din/fin)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com