News . 30/01/2021, 01:00 WIB
JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyebutkan informasi hoaks dan kabar bohong mengenai vaksin sangat massif. Akibatnya 30 persen masyarakat Indonesia masih meragukan keamanan dan kehalalan vaksin.
"Dampaknya 30 persen masyarakat Indonesia meragukan keamanan dan kehalalan vaksin," kata Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo Widodo Muktiyo di Jakarta, Jumat (29/1).
BACA JUGA: KPK Dalami Permintaan Uang oleh Wenny Bukamo kepada Kontraktor untuk Mengikuti Pilkada 2020
Menurut data Kemenkominfo, sebanyak 90,3 persen berita hoaks tersebar di berbagai platform media massa maupun sosial. Termasuk soal vaksin COVID-19.
Kementerian Komunikasi dan Informatika melansir bahwa pemberitaan tersebut sengaja disebar. Karena itu, pihaknya berupaya memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk menekan penyebaran COVID-19 sekaligus penanganannya.
Pihaknya berupaya melakukan diseminasi informasi penanganan COVID-19 seluas mungkin dengan menggunakan saluran TIK.
BACA JUGA: Polda Metro Jaya Fasilitasi SIM Keliling Hari Ini, Cek Lokasinya di Sini
“Upaya kami dalam memanfaatkan TIK untuk penanganan COVID-19 diterapkan dalam beberapa program. Di antaranya pengembangan aplikasi PeduliLindungi, website covid19.go.id, dan integrasi sistem data gugus tugas,” tukasnya.
Selain itu, pihaknya juga memanfaatkan chatbot whatsapp covid19.go.id dan penyediaan call center 112, 117, dan 119.
“Melalui TIK juga, kami melakukan program monitoring dan penanganan hoaks, Kemudian diseminasi informasi dan penyediaan internet khusus,” urainya. Diharapkan hoaks dan informasi keliru mengenai COVID-19, termasuk vaksinasi, bisa diluruskan.(rh/fin)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com