JAKARTA - Isu SARA belakangan jadi sorotan di jagat maya ketika kader Hanura Ambroncius Nababan dianggap menghina tokoh Papua Natalius Pigai. Ambroncius kini resmi ditahan di Bareskrim Polri.
Mantan Politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean mengatakan, Natalius Pigai juga beberapa kali berbicara tentang suku dengan narasi yang tak bersahabat dan nada kebencian.
"Saya perhatikan Natalius Pigai beberapa kali bicara tentang suku lain khususnya Jawa dengan nada tak bersahabat atau dengan nada kebencian," ujar Ferdinand Hutahaean di twitternya, Kamis (28/1).
Ferdinand bilang, meski Indonesia beragam suku, namun ucapan Pigai tentang suku Jawa yanga mendapat perlakuan Istimewa, dianggap tidak baik.
"Memang tidak terlihat mencemooh dan mencaci, tapi menyebut-menyebut suku lain dengan nada tak bersahabat itu adalah tidak baik. Kita ini beda suku tapi tak boleh membenci," ungkap Ferdinand.
Ferdinand yang merupakan orang Sumatera, merasa tidak pernah memusuhi suku Jawa dan lainnya. Menurutnya, suku Jawa tak pernah rasis.
"Saya orang Sumatera yang lama hidup di komunitas Jawa. Saya tak pernah merasakan dimusuhi atau dibenci karena beda suku. Suku Jawa selama ini tak pernah rasis, bahkan menjadi tamu di daerah-darah dalam program transmigran," ungkap Ferdinand.
Sebelumnya, pada 2019 lalu, Natalius Pigai menyoroti kebijakan pusat yang hanya terpusat di Pulau Jawa.
“74 tahun Presiden, Wakil Presiden, mayoritas menteri Jawa, kekayaan mengalir ke Jawa,” kata Pigai waktu itu di twitternya
Ia pun lantas menyinggung keadilan sebagaimana mestinya bisa juga dirasakan oleh wilayah lain selain Jawa.
Pigai juga mengungkit kebencian masyarakat Aceh yang kini juga disebutnya mulai dirasakan masyarakat Papua.
Karena itu, menurutnya, Presiden Joko Widodo juga semestinya melihat dan menyadari hal ini.
“Ini Injustice! Dulu Aceh benci, saya duga Rakyat Papua juga mulai sakit hati. Jokowi mesti baca Signal ini!” tegasnya. (dal/fin).