Kemenristek Kembangkan Alat Deteksi Antibodi Pasca Menerima Vaksin Covid-19

fin.co.id - 27/01/2021, 20:14 WIB

Kemenristek Kembangkan Alat Deteksi Antibodi Pasca Menerima Vaksin Covid-19

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

TANGERANG SELATAN - Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) tengah mengembangkan alat pengukur kadar antibodi seseorang yang telah menerima vaksin.

"Untuk vaksinasi rencananya kami akan mendukung program vaksinasi melalui upaya atau menghasilkan kit untuk mengukur kadar antibodi baik sebelum maupun sesudah divaksin," kata Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/ Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang PS Brodjonegoro dalam Rapat Koordinasi Riset dan Inovasi Nasional 2021, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (27/1).

Bambang mengatakan, alat tersebut dikembangkan lantaran penting untuk mengetahui apakah setelah diberikan vaksin, antibodi muncul, dan apakah setelah enam bulan atau satu tahun divaksin antibodi masih

Jika didapati antibodi sudah tidak ada lagi setelah periode tertentu usai diberi vaksin, maka itu berarti perlu melakukan vaksinasi ulang sehingga menjaga keberlanjutan terbentuknya antibodi melawan Covid-19.

"Kalau tidak ada (antibodi) tentunya harus ada revaksinasi atau booster yang dibutuhkan dan itu hanya bisa ketahuan istilahnya kalau kita mengembangkan test kit-nya itu dan itu yang sedang dikembangkan di lingkungan Kemristek/BRIN," ujarnya.

Pengembangan alat pengukur kadar antibodi tersebut dilakukan oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Alat pengukur kadar antibodi itu dinilai penting untuk mendukung program vaksinasi dan penanganan Covid-19. (riz/fin)

Admin
Penulis