Kapasitas Wisma Atlet Capai 77,63 Persen

fin.co.id - 26/01/2021, 04:35 WIB

Kapasitas Wisma Atlet Capai 77,63 Persen

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA - Tingkat hunian tempat tidur di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet, Jakarta, pada Senin (25/1) telah mencapai 77,63 persen. Artinya ada 4.653 pasien dari total 5.994 tempat tidur yang tersedia.

"Ini tidak terlepas dari pasien-pasien yang dikirim dari Puskesmas atau rumah sakit ke Wisma Atlet sampai saat ini," kata Koordinator RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet, Jakarta, Mayjen TNI dokter Tugas Ratmono di Jakarta, Senin (25/1).

Menurutnya, selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) diberlakukan di DKI Jakarta mulai 11 Januari 2021, pergerakan pasien yang masuk atau keluar dari rumah sakit tersebut mengalami fluktuasi. Antara 350 sampai 400 pasien setiap hari.

Diprediksi pergerakan fluktuatif tersebut kemungkinan masih akan terjadi pekan ini. Untuk itu, layanan penanganan di rumah sakit akan terus ditingkatkan. Sehingga diharapkan bisa mengantisipasi lonjakan lain.

"Jadi kita tetap harus waspada dan mengantisipasi. Khususnya di Wisma Atlet. Bagaimana mengantisipasi dengan melakukan penanganan dengan baik. Kemudian bagaimana mencegah pasien-pasien tidak menjadi lebih berat lagi," imbuhnya.

Tugas menyebut, saat ini rata-rata pasien yang masuk ke Wisma Atlet adalah mereka yang terinfeksi COVID-19 dengan gejala. Sebelumnya, saat awal pandemi, pasien yang masuk sebagian besar adalah tanpa gejala.

Karena itu, Wisma Atlet menyiasatinya dengan menempatkan semua pasien yang bergejala di 4 tower. Sementara, pasien yang bergejala ringan, atau dengan komorbid dan tidak bergejala dialihkan ke tower 8 dan 9 di Pademangan, Jakarta Utara. "Saya kira ini strategi yang bisa membantu. Paling tidak, angkanya jangan mencapai lebih dari 80 persen," papar Tugas.

Sehingga tenaga kesehatan juga tidak terbebani dengan jumlah yang sangat tinggi. Walaupun angka 70-80 persen termasuk dalam kategori krusial dan memerlukan beban tenaga kesehatan yang tinggi pula. "Imbauan kami kepada masyarakat adalah tetap disiplin 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak) dan menjauhi kerumunan. Patuhi dan jalankan protokol kesehatan secara ketat," pungkasnya.(rh/fin)

Admin
Penulis