News . 21/01/2021, 13:35 WIB
JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) berupaya menstabilkan harga daging sapi yang melambung tinggi belakangan ini. Solusi yang dilakukan adalah membuka keran impor.
Impor dibuka, hasil kesepakatan rapat koordinasi antara Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Kemendag dengan Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI), pada Selasa (19/1).
Sapi impor akan didatangkan dari Meksiko dan Australia. Kegiatan impor itu diharapkan dapat menjaga stok daging sapi di tingkat pedagang dan pengecer.
Kata dia, berdasarkan temuan Kemendag kenaikan daging sapi yang terjadi saat ini bersifat anomali, tertinggi mencapai Rp130 ribu per kg di tingkat pengecer dan pedagang.
Kenaikan harga yang terbilang tinggi itu tentu saja membuat pedagang daging kesulitan untuk menjual dagangannya dan untung yang diterima sangat minim. Pemerintah pun tidak bisa memaksa pedagang untuk berjualan kembali.
Terpisah, Direktur Eksekutif Gabungan Pelaku Usaha Peternakan Sapi Potong Indonesia (Gapuspindo) Johny Liano mengatakan, harga pokok pembelian daging sapi di tingkat global saat ini memang sudah tinggi.
"Harga global itu tinggi. Jadi harga pokok pembelian sapi sendiri sudah tinggi. Sehingga harusnya di dalam negeri ikut melakukan penyesuaian," ujar Johny.
"Solusinya adalah bagaimana jangka panjangnya tumpuan kita di dalam negeri cepat ditingkatkan,'' ucapnya.
Seperti diketahui, saat ini para pedagang daging melakukan mogok selama tiga hari. Terhitung mulai Rabu (20/1) hingga Jumat (22/1/2021). Pedagang yang mogok jualan berada di Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jadetabek). (din/fin)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com