News . 21/01/2021, 11:00 WIB
JAKARTA - Pengawasan transportasi udara harus diperketat. Sehingga tragedi kecelakaan pesawat tidak lagi terulang.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa keselamatan penumpang pada semua jasa transportasi harus menjadi yang utama. Untuk itu, dia menginstruksikan agar Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melakukan pengawasan dan pemeriksaan ketat agar kecelakaan pesawat udara tidak terjadi lagi. Pemeriksaan dan pengawasan terhadap pesawat-pesawat yang akan terbang harus diperketat.
Dalam kesempatan tersebut, selain menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban, Jokowi juga mengapresiasi tim gabungan untuk pencarian dan pertolongan (SAR). Dia berharap memori dari voice cockpit recorder (VCR) segera ditemukan.
Direktur Operasi Badan SAR Nasional (Basarnas) Brigjen Rasman MS mengatakan, pihaknya akan fokus mencari CVR Sriwijaya Air SJ 182. Walaupun meski cuaca di Last Know Position (LKP) jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 sekitar perairan Kepulauan Seribu mudah berubah.
Untuk operasi hari ke-13, Kamis (21/1), pihaknya juga akan memfokuskan mencari CVR.
"Terkait rencana operasi SAR Kamis (21/1) esok hari, tim SAR gabungan masih melaksanakan rencana seperti hari ini. Tim penyelam dari Basarnas, Denjaka, Taifib, Puslambair, Kopaska, Marinir, Bakamla, Polisi, Bea Cukai, Indonesia Diver Rescue Team (IDRT) dan lainnya fokus mencari pada 4 sektor yang sudah terbagi. Sementara tim permukaan air, tetap melakukan penyapuan pada 6 sektor. Tim darat juga melaksanakan penyisiran di bibir pantai sepanjang kawasan Kepulauan Seribu," ungkapnya.
Area prioritas bawah permukaan laut disebutkan dibagi menjadi empat sektor yakni: Sektor 1 Dislambair, Sektor 2 Denjaka & Taifib, Sektor 3 Basarnas - Polisi - IDRT - Potensi, Sektor 4 Kopaska. Kapal yang digunakan untuk membantu sektor pencarian di bawah permukaan laut yakni KRI Rigel.
Menurutnya daerah pencarian semakin dipersempit ke daerah di titik pecahan atau jatuhnya pesawat. Dia meyakini hal tersebut karena hingga kini masih ditemukan korban dan serpihan pesawat pada empat sektor bawah air.
"Harapan kita CVR juga ada di sekitar situ," ungkapnya.
“Diharapkan CVR dapat segera ditemukan untuk melengkapi investigasi yang dilakukan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT),” katanya.
Dipastikannya, KNKT sudah berhasil membuka data yang ada di dalam FDR tersebut.
“Data ini untuk memperoleh informasi lebih lanjut terkait investigasi penyebab kecelakaan,” tegasnya.
Budi juga mengatakan sejauh ini tim gabungan Basarnas telah mengumpulkan lebih dari 400 kantong terkait tragedi tersebut.
Budi mengatakan, kantong jenazah yang ditemukan sudah diserahkan kepada tim DVI Rumah Sakit Polri untuk diidentifikasi.
Selain itu, Budi juga mengatakan saat ini KNKT telah mendirikan posko di Pulau Lancang untuk memudahkan operasi pencarian.
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com