News . 21/01/2021, 12:35 WIB

Misteri SOS di Pulau Laki

Penulis : Admin
Editor : Admin

JAKARTA - Muncul tanda SOS di Pulau Laki, Kepulauan Seribu pada Google Maps membuat heboh. Terlebih Pulau Laki merupakan lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak. Netizen pun meminta Basarnas melakukan pelacakan dan penelusuran.

Direktur Operasi Badan SAR Nasional (Basarnas) Brigjen Rasman MS mengatakan penanda SOS yang muncul ketika mencari Pulau Laki di aplikasi Google Maps tak memiliki keterkaitan dengan pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Sebab pihaknya telah melakukan pemeriksaan di lokasi tersebut dan tidak menemukan apa-apa.

BACA JUGA:  Sanksi Denda Progresif Pelanggar Prokes Covid-19 di Jakarta Dihapus

"Tidak ada apa-apa di situ, sudah saya konfirmasi sama anggota tidak menemukan sesuatu," tegasnya di JICT II Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (20/1).

Dia menjelaskan tanda SOS di aplikasi Google Maps bisa merupakan skenario di mana nelayan yang dalam cuaca kurang baik berlindung di pulau tersebut. Kemudian menggunakan ponsel pintar untuk memasukkan tanda tersebut.

"Biasanya nelayan itu senangnya dia kalo cuaca kurang baik dia akan berlindung di situ. Perahunya dinaikkan, mungkin dia main HP atau segala macam. Ya, bisa saja. Tapi kalau berkaitan dengan Sriwijaya tidak ditemukan," ungkapnya.

BACA JUGA:  Sebut FPI Suka Bantu Masyarakat, Muannas ‘Semprot’ Pandji Pragiwaksono: Zalim Anda

Senada diungkapkan Kapolsek Kepulauan Seribu AKBP Eko Wahyu. Dia mengatakan tanda SOS di Pulau Laki, tidak terbukti. Polisi tidak menemukan tanda-tanda ada orang terdampar di pulau tersebut.

"Di pulau itu (Pulau Laki) memang enggak ada penduduk di situ. Itu sudah patroli sampai daerah sana sampai pesisir. Lebih dari itu malah, sudah dipatroli semua," ujarnya saat dihubungi.

Dijelaskannya, penyisiran dilakukan sejak awal jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Penyisiran dilakukan bersama TNI dan Basarnas.

BACA JUGA:  Spontan, Ustaz Yusuf Mansur Ingin Jodohkan Putrinya dengan Putra Mendiang Syekh Ali Jaber

Pakar Telematika Roy Suryo memastikan, tanda atau sinyal SOS tersebut adalah perbuatan orang yang tidak bertanggung jawab alias hoaks.

“Setelah FOTO EDITAN "Pesawat", Suara ANGIN yg dikira "Teriakan" & EDITAN "Merapi Merekah", Kini Netizen hebohTanda "SOS" di P. Laki via Google Maps. Ini jelas2 ORANG ISENG,Karena 6 hari lalu tanda tsb masih "Tukang Sate", terus ganti "Wahana Anak2" yg ramai di TikTok. HOAX,” tulis Roy Suryo di akun Twitternya.

Sementara pihak Google menyatakan telah menghapus ikon SOS tersebut. Keputusan itu dilakukan setelah menerima laporan.

BACA JUGA:  Tingkatkan Daya Saing UMKM Lewat Kemitraan

"Terima kasih telah menyampaikan ini kepada kami, masalah ini sekarang telah diperbaiki. Kami telah menghapus ikon di lokasi tersebut dari Google Maps," kata Google dalam keterangan resminya.

Sayangnya Google tidak menjelaskan siapa yang melaporkan tanda tersebut. Google juga tidak merinci siapa pihak yang membuat tanda SOS tersebut.

Google menyampaikan masyarakat dapat dengan mudah melaporkan melalui desktop atau perangkat seluler jika melihat ada sesuatu di yang kurang tepat, misalnya data atau konten yang eror di Google Maps.

BACA JUGA:  Tunda Kenaikan Tarif Tol, Ganggu Perekonomian Rakyat di Tengah Pandemi

“Seperti biasa, jika masyarakat melihat ada sesuatu di yang kurang tepat, mereka dapat dengan mudah melaporkannya kepada kami di desktop atau perangkat seluler.”

Warganet sempat heboh dengan munculnya tanda tersebut. Mereka menduga ada korban pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang masih selamat dan meminta pertolongan.

"Pak tolong cek Google Maps untuk Pulau Laki ada sinyal SOS pak. Semoga ada keajaiban untuk para korban Sriwijaya Air SJ182," ujar salah satu akun Twitter @thiaraiiu.

"Barusan saya cek Google Maps ada sinyal SOS di Pulau Laki. Barangkali ada mukjizat penumpang yang terdampar dan masih hidup. Berharap semoga ada tindakan pencarian lagi," kata akun @dindaagustiah_.(gw/fin)

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com