JAKARTA - Amerika Serikat (AS) di bawah kepemimpinan Presiden Joe Biden bakal kembali bergabung dengan fasilitas vaksin COVAX.
Kepala Penasihat Medis Anthony Fauci menyatakan Biden bakal memberikan arahan yang berisi niatan AS untuk bergabung dengan COVAX.
"Mendukung ACT-Accelerator guna mendorong upaya multilateral untuk vaksin Covid-19, terapi, dan distribusi diagnostik, akses yang merata, riset serta pengembangan," ujar Fauci dalam pengumuman yang ditujukan kepada Dewan Eksekutif WHO, dikutip dari Reuters, Kamis (21/1).
Fauci menuturkan, AS akan tetap menjadi anggota WHO dan memenuhi kewajiban finansialnya.
Ia menambahkan, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan 193 negara anggota lainnya untuk mereformasi badan PBB tersebut.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyambut baik pengumuman tersebut.
Ia menyebut ini adalah hari yang baik untuk WHO sekaligus kesehatan global.
"WHO adalah keluarga bangsa-bangsa dan kami semua senang bahwa AS masih ada di tengah-tengah keluarga," ucap Tedros.
Gelombang pertama vaksin Covid-19 diharapkan dapat bagikan ke negara-negara miskin pada Februari di bawah skema COVAX yang dijalankan oleh WHO dan aliansi vaksin GAVI.
Mantan Presiden AS Donald Trump sebelumnya menghentikan pendanaan untuk WHO dan mengumumkan proses penarikan diri dari organisasi kesehatan dunia itu pada Juli 2021 mendatang. (riz/fin)