Pembiayaan Murah Bantu Bangkitkan UMKM

fin.co.id - 19/01/2021, 14:00 WIB

Pembiayaan Murah Bantu Bangkitkan UMKM

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA - Pembiayaan yang mudah dan murah, salah satu upaya Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) untuk kembali memulihkan UMKM akibat pandemi Covid-19.

Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki, dalam sambutannya yang dibacakan oleh Deputi Kemenkop UKM Hanung Harimba Rachman menyampaikan, dalam mendorong UMKM bangkit melalui sejumlah program unggulan pada tahun 2021 akan dilanjutkan.

BACA JUGA:  Tokoh NU Semprot Megawati: Teganya Anda Ngatain Rakyat Jorok, Kelakuan Kader Anda yang Jorok

Selain itu, melalui kolaborasi dan sinergi dengan berbagai pihak dan berupaya mewujudkan semangat UU Cipta Kerja bagi koperasi dan UMKM antara lain berupa meningkatkan rasio partisipasi UMKM pada rantai pasok global yang saat ini baru mencapai 4,1 persen.

BACA JUGA:  Nanyain Dana E-Formula ke Anies, Ferdinand Dibully Netizen: Sempak Merah Caleg Gagal

Kemudian mempercepat akselerasi digitalisasi UMKM yang saat ini baru 10,25 juta UMKM yang sudah beralih dalam platform digital.

"Pembiayaan mudah dan murah terus akan didorong sehingga UMKM akan terhubung dengan lembaga pembiayaan yang saat ini baru 11,11 persen bisa meningkat," katanya dalam video daring, kemarin (18/1).

BACA JUGA:  Ferdinand Bilang Haikal Hasan: Urus Saja Nerakamu, Biar Kami Urus Surga Kami

Selanjutnya, sekitar 40 persen alokasi belanja kementerian dan lembaga untuk menyerap produk UMKM. Terakhir, menerapkan penyediaan minimal 30 persen dari total area komersial infrastruktur publik difokuskan untuk pengembangan UMKM.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir berharap pelaku UMKM mendapatkan bunga pinjaman atau pembiayaan yang lebih murah.

BACA JUGA:  Hari Ke-9 Operasi SAR SJ 182, Tim Terkendala Jarak Pandang dan Arus Bawah

"Salah satunya yang ditekankan di sini adalah bunga. Jangan sampai pelaku usaha kecil mendapatkan bunga pinjaman yang mahal, sementara pengusaha besar mendapatkan bunga kredit yang murah," kata Erick.

BACA JUGA:  Material Kelistrikan Tambahan Tiba di Mamuju, PLN Optimis Pulihkan Kelistrikan di Sulbar

Menurut dia, hal itu karena struktur keuangannya. Ia mencontohkan, PNM menerbitkan untuk kebutuhan pemberian dana pinjaman yang mungkin bunganya sembilan persen. Namun, Bank BRI dengan pasar yang besar bunga pinjamannya tiga persen.

BACA JUGA:  PLN Salurkan Bantuan Lebih Dari Rp 500 Juta bagi Korban Gempa di Sulbar

"Hal ini tentu kita ingin juga memastikan Bank BRI yang besar juga bisa membantu PNM supaya bisa memfasilitasi pelaku usaha kecil mendapatkan bunga atau sistem bagi hasil yang jauh lebih baik. Jangan seperti bandul yang berat atau condong kepada pengusaha-pengusaha besar, tetapi pelaku usaha kecil justru mendapatkan pembiayaan atau pinjaman yang lebih mahal," ucapnya.

BACA JUGA:  Korban Tewas Gempa Sulawesi Barat Capai 84 Orang

Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan, tujuan konsolidasi Bank BRI, PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dan PT Pegadaian adalah untuk mendorong pelaku UMKM naik kelas.

Nantinya, terlihat pelaku UMKM yang unbankable saat ini pinjamannya mencapai Rp2 juta sampai dengan Rp10 juta. Kemudian, kalau pinjaman Rp20 sampai dengan Rp30 juta itu dibantu oleh Pegadaian. Selain itu, jika pelaku UMKM tersebut sudah bisa melakukan pinjaman Rp50 juta, Bank BRI yang masuk. (din/fin)

Admin
Penulis