News . 18/01/2021, 02:35 WIB
JAKARTA - Program vaksinasi nasional telah dimulai di seluruh Indonesia. Meski begitu, orang yang sudah divaksin COVID-19 wajib menjaga perilaku 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak).
"Meski sudah divaksin belum ada jaminan mereka menghasilkan antibodi yang cukup. Makanya perlu menjaga perilaku 3M," kata Epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI) Profesor Pandu Riono, Minggu (17/1).
Menurutnya, vaksinasi saat ini sudah menjadi tujuan untuk mengatasi pandemi. Jika dilihat situasi pandemi ini ibarat gunung es. Di mana yang terlihat di rumah sakit maupun puskesmas, hanya sebagian kecil.
Namun faktanya banyak kematian yang tidak dikenali sebagai infeksi COVID-19. "Banyak yang terinfeksi tapi tidak bergejala. Hampir 80 persen tidak bergejala. Tetapi mereka berpotensi menularkan," imbuhnya.
Saat ini, lanjutnya, banyak harapan terlalu berlebihan terhadap vaksinasi. Dia menekankan vaksin bisa mencegah penularan COVID-19. Karena vaksin menstimuulasi antibodi. Sehingga tidak menjadi COVID-19 yang mematikan. "Jadi kita berusaha keras untuk menurunkan angka penularan dengan cara 3 M dan 3T (Tracing, Testing, Treatment)," paparnya.
Hal senada disampaikan dokter Bambang Budiono. Menurutnya, orang yang divaksin sistem tubuhnya membutuhkan waktu agar bisa memproduksi antibodi. "Kalau orang sudah divaksin kemudian hura-hura melupakan 3M, maka tidak ada gunanya. Apalagi virus ini bisa bermutasi. Karena itu, selalu dan harus disiplin protokol kesehatan," tandasnya. (rh/fin)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com