Presiden Disuntik Vaksin, Ngabalin: Terima Kasih ya Allah, Engkau Berikan Kami Seorang Jokowi

JAKARTA- Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin mengaku bangga dengan sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang bersedia menerima vaksin di Istana Negara, Rabu (13/1) pagi tadi.

"Terima kasih Ya Allah, Engkau memberi kami+62 se-orang JOKOWI. Tuhan Maha Dahsyat. #Presidendivaksin," tulis Ngabalin melalui akun twitter pribadinya, Rabu (13/1).

Ngabalin mengatakan, kesediaan vakasin sebagai bentuk komitmen Jokowi sebagai kepala negara yang tidak hanya waktu dan pikirannya, tetapi nyawa pun siap dipersembahkan untuk kepentingan bangsa.

[caption id="attachment_504848" align="alignnone" width="577"] Presiden Jokowi dan sejumlah pejabat negara menerima vaksin corona di Istana Negara. (Fanpage Presiden Jokowi)[/caption]

"Presiden penuhi janji sebagai konskuewensi dari seorang kepala negara, tidak saja waktu, pikiran dan tenaga tetapi nyawa telah menjadi komitmen Jokowi dipersembahkan untuk kepentingan Bangsa dan Negara. Selamat tinggal covid-19, antibodi dan kekebalan tubuh rakyat+62Jempolan," tulis Ngabalin.

Ngabalin melalui vlog-nya, juga mengatakan, patut berterimakasih karena badan pengawa obat dan makanan telah mengeluarkan izin menggunaan darurat.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo resmi menerima suntik vaksin Corona sesuai janjinya. Penyuntikan vaksin dilakukan di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu (13/1). Jokowi menerima suntik vaksin di bagian lengan kiri.

Proses penyuntikan vaksin disiarkan langsung melalui akun YouTube Sekretariat Presiden, Rabu pagi. Jokowi dilayani oleh para dokter kepresidenan.

Awalnya, Presiden melakukan tensi darah. Dokter mengabarkan bahwa jika tensinya tinggi, maka suntik vaksin tidak dilakukan. Tensi Jokowi saat itu 130/60.

Jokowi kemudian disuntik. Setelah itu, diberikan kartu tanda telah disuntik vaksin.

Selain Jokowi, ada beberapa tokoh lain yang juga divaksin. Antara lain, Menkes Budi Gunadi Sadikin, Kapolri Jenderal Idham Aziz, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, hingga Ketua IDI Daeng M. Faqih.

Ada pula perwakilan dari ormas seperti Muhammadiyah dan PBNU. Muhammadiyah diwakili oleh Amirsyah Tambunan sementara PBNU oleh Ahmad Ishomuddin, hingga Raffi Ahmad.

Diketahui, vaksin sinovac telah mendapatkan emergency use authorization (EUA) dari BPOM dan fatwa halal dari MUI. Setelah melalui uji klinis III di Bandung, hasil efficacy vaksin sinovac adalah 65,3 persen. (dal/fin).