News . 13/01/2021, 20:00 WIB
JAKARTA - Aktivis Pro Demokrasi (ProDem) Nicho Silalahi mengaku heran dengan keputusan pemerintah mendatangkan beragam jenis vaksin dalam program vaksinasi Covid-19.
Ia mempertanyakan mengapa terdapat jenis-jenis vaksin tertentu yang digunakan untuk melawan virus Covid-19.
"Kita pakai logika paling dungu aja deh. Virusnya sama kok jenis vaksinnya beda - beda ?" ujar Nicho melalui akun Twitter @Nicho_Silalahi, Rabu (13/1).
Ia juga mempertanyakan mengapa ada berbagai macam jenis vaksin apabila nantinya disuntikkan secara gratis kepada rakyat.
Atas hal itu, ia menilai, rakyat lantas memiliki hak untuk menolak vaksin yang diproduksi di China.
"Bukankah vaksin itu gratis untuk seluruh rakyat tapi kok jenis vaksinnya berbeda ?Jika terjadi perbedaan jenis vaksinnya maka kami sebagai rakyat berhak donk menolak Vaksin China. Ape lo," tambahnya.
https://twitter.com/Nicho_Silalahi/status/1349323711371902977
Diketahui, Presiden Joko Widodo menjalani vaksinasi Covid-19 menggunakan vaksin Sinovac di teras Istana Merdeka Jakarta, Rabu.
Vaksinator yang menyuntik adalah Wakil ketua dokter kepersidenan Prof Abdul Mutalib.
"Tadi pertama menunjukkan vaksin Sinovac dan setelah disuntik tidak ada merasa sakit sedikit pun Alhamdulilah berhasil menyuntik bapak Presiden tanpa rasa sakit," kata Abdul Mutalib.
Abdul Mutalib mengaku sedikit gemetar saat menyuntik Presiden Jokowi.
"Menyuntik orang pertama di Indonesia ada rasa juga, tapi tidak ada halangan bagi saya untuk menyuntikkan, pertama saja gemetaran tidak ada masalah tidak ada pendarahan sama sekali di bekas suntikannya," ungkap Mutalib.
Sebelum vaksin disuntikkan, Jokowi lebih dulu melewati sejumlah tahapan pemeriksaan apakah layak atau tidak untuk disuntik vaksin.
Usai menerima suntikan, selanjutnya Jokowi menunggu selama 30 menit untuk melihat adanya potensi alergi pasca menerima vaksin Covid-19.
Selain Jokowi, rombongan lain yang disuntik adalah Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng Muhammad Faqih, Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) periode 2020-2025 Amirsyah Tambunan, Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Ishomuddin, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Pol Idham Azis, presenter Raffi Ahmad, hingga Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Reisa Broto Asmoro. (riz/fin)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com