DPR Dorong Investigasi SJ 182

fin.co.id - 12/01/2021, 09:35 WIB

DPR Dorong Investigasi SJ 182

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA – DPR mengklaim akan mendalami lebih jauh peristiwa jatuhnya SJ 182 di perairan Kepualauan Seribu. Proses investigasi terhadap penyebab jatuhnya pesawat harus segera dilakukan. Rekomendasi perbaikan dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dapat segera diberikan untuk menghindari kecelakaan lainnya.

Wakil Ketua Komisi V DPR RI Ridwan Bae di Jakarta berharap, kejadian ini jangan terjadi lagi. “Itu harapan kita semua. Sebab setiap ada kejadian (kecelakaan) seperti ini pasti menggetarkan hati masyarakat dan meresahkan masyarakat untuk menggunakan transportasi penerbangan," kata Ridwan.

BACA JUGA:  Geledah Dua Kantor Dinas Pemkot Batu, KPK Amankan Sejumlah Dokumen

Ia juga menyampaikan simpati yang mendalam dari seluruh Anggota DPR RI khususnya Komisi V terhadap pihak keluarga korban yang ditinggalkan. Indonesia saat ini lagi berduka. Dalam persoalan penerbangan.

Pada kesempatan yang sama, Anggota Komisi V DPR RI Sudewo menekankan agar semua pihak dapat menahan diri dan memberikan kepercayaan kepada pihak yang berwenang untuk menginvestigasi dan memberikan informasi riil.

BACA JUGA:  Tanggapi Kecelakaan Sriwijaya Air SJ182, Anisa Bahar Dihujat Netizen: Sotoy

"Kami sendiri dari DPR mengapresiasi setinggi-tingginya pihak-pihak yang telah bekerja dengan cepat untuk menghadapi situasi ini," ujarnya.

Ia melanjutkan, agar tidak terjadi pemberitaan yang berlebihan soal jatuuhnya pesawat tersebut. Ia juga berharap jangan ada eksploitasi terhadap korban di dalam berita.

Sementara itu, Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama menyampaikan duka cita mendalam atas jatuhnya pesawat Boeing 737-500 Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak.

Ia berharap operasi SAR dapat berjalan lancar yang diprioritaskan untuk evakuasi korban, setelah itu baru fokus kepada pencarian kotak hitam pesawat.

BACA JUGA:  Ngabalin Posting Foto Sriwijaya Air Jatuh Tertangkap Kamera, Roy Suryo: Hasil Editan

“Jatuhnya pesawat ini tentunya berpotensi memukul lebih jauh industri transportasi udara yang sudah mengalami penurunan sejak adanya pandemi Covid19 ini. Oleh sebab itu evakuasi korban yang diikuti dengan recovery kotak hitam pesawat harus dilakukan secara cepat,” terangnya.

Ia melanjutkan, beberapa waktu lalu, Boeing sempat mengeluarkan peringatan terkait pesawat Boeing 737-500 yang telah diparkir selama tujuh hari berturut-turut rawan mengalami mati mesin di udara akibat korosi pada katup udaranya.

BACA JUGA:  Ngabalin Posting Foto Sriwijaya Air Jatuh Tertangkap Kamera, Roy Suryo: Hasil Editan

Selain itu, tambahnya, perangkat ELT yang tidak memancarkan sinyal menjadi pertanyaan selanjutnya yang harus dijawab dalam investigasi. Alasannya, perangkat ini seharusnya berfungsi secara otomatis ketika terjadi benturan atau apabila terendam air.

“Semua ini harus dapat dipertanggungjawabkan dan dibuktikan oleh pihak maskapai bahwa terhadap pesawat tersebut telah dilakukan perawatan sebagaimana mestinya,” tegasnya.

Meskupin faktor-faktor lainnya seperti faktor cuaca juga harus diinvestigasi apakah turut berkonstribusi terhadap kecelakaan ini. Karena biasanya, kecelakaan pesawat merupakan rangkaian dari beberapa kejadian, sehingga tidak disebabkan oleh satu faktor saja.

“Telah banyak contoh ketidaktegasan pemerintah terhadap maskapai penerbangan. Misalnya terkait masalah kompensasi kecelakaan pesawat Lion Air JT610 yang tidak kunjung selesai hingga terjadinya kecelakaan lain pada hari ini adalah salah satu contoh lemahnya kontrol pemerintah terhadap maskapai,” pungkasnya. (khf/fin)

Admin
Penulis