News . 30/12/2020, 08:00 WIB
JAKARTA - Pemerintah memastikan melanjutkan bantuan sosial (bansos) bagi warga terdampak COVID-19 pada 2021. Total anggaran yang disediakan Rp110 triliun. Bansos akan mulai disalurkan pada 4 Januari 2021 dan harus sesuai yang diberikan alias tak boleh disunat.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan dalam APBN 2021, anggaran Rp 110 triliun telah disiapkan pemerintah untuk melanjutkan program perlindungan sosial. Dari total anggaran tersebut, Rp 45,1 triliun untuk program kartu sembako yang akan disalurkan kepada 18,8 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Nantinya setiap KPK akan menerima Rp 200 ribu per bulan.
"Kemudian program kartu prakerja Rp10 triliun, bantuan langsung tunai (BLT) Dana Desa Rp 14,4 triliun. Kemudian ditambah dengan diskon listrik selama 6 bulan ini Rp 3,78 triliun," kata Jokowi saat ratas di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa (29/12).
Jokowi menekankan agar bansos segera disalurkan pada Januari. Sehingga diharapkan akan menjadi pemacu pertumbuhan ekonomi.
Presiden juga menginstruksikan bansos yang sebelumnya diberikan dalam bentuk sembako, terutama di Jabodetabek, diubah menjadi ke bentuk tunai melalui pos atau bank.
"Jadi jangan sampai mundur. Bulan Januari harus sudah bisa dimulai karena ini menyangkut daya ungkit ekonomi, menyangkut daya beli masyarakat, konsumsi rumah tangga, yang kita ingin ini bisa menggerakkan demand atau permintaan," jelasnya.
"Libatkan daerah dalam melakukan perbaikan-perbaikan data," tegasnya.
"Ini sudah saya ulang-ulang, jangan sampai ada potongan-potongan apa pun seperti kejadian di bansos Jabodetabek. Betul-betul kirim ke akun, rekening penerima manfaat. Jadi, proses digitalisasi data bansos yang diintegrasikan dengan banking system saya kira itu yang kita inginkan," kata tegasnya.
"Dengan PT POS mulai disalurkan pada 4 Januari (2021). Kita harap dalam satu minggu bisa selesai di seluruh Indonesia tapi memang ada yang khusus di Papua berbeda," katanya.
Sesuai arahan Jokowi, Risma pun memastikan bansos sembako untuk masyarakat di wilayah Jabodetabek diubah menjadi bantuan tunai.
"Kenapa hampir, karena kita akan mengembalikan (data) hari ini ke daerah dan (data) itu harus kembali ke pemerintah pusat tanggal 1 Januari, 'Bu 1 Januari kita libur?' Kita nggak ada libur karena saya ingin menyampaikan sesuai dengan instruksi Bapak Presiden bahwa minggu pertama Januari bantuan ini sudah bisa diberikan kepada penerima manfaat bantuan," ungkapnya.
"Artinya akan ada perputaran uang yang cukup besar di daerah. Penerima program sembako atau BPNT (Bantuan Pangan Non-Tunai) tahun ini adalah 18,8 juta penerima dengan menerima Rp200.000 per bulan untuk Januari sampai dengan Desember," tambah Risma.
Sedangkan untuk Program Bantuan Sosial Tunai (BST) pada 2021 ditargetkan untuk 10 juta orang penerima termasuk di Jabodetabek yang disalurkan oleh PT Pos Indonesia dengan indeks bantuan per bulannya adalah Rp300.000 bagi setiap penerima manfaat.
Selain itu, ada Program Keluarga Harapan yang ditujukan untuk 10 juta penerima manfaat dengan penyalur Bank Himbara.
"Itu penggunaannya adalah untuk ibu hamil, kemudian anak usia dini, anak sekolah, penyandang disabilitas dan lanjut usia. Ini akan diberikan setiap 3 bulan sekali dengan tahap pertama Januari, kedua bulan April, tahap ke-3 bulan Juli dan tahap ke-4 bulan Oktober," jelasnya.
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com