News . 26/12/2020, 14:35 WIB
JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat per akhir November 2020 posisi utang pemerintah di angka Rp5.910,64 triliun dengan rasio terhadap Produk Domestik Bruto sebesar 38,13 persen.
Dengan demikian, posisi utang pemerintah pusat mengalami peningkatan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Adapun rinciannya, terdiri pinjaman sebesar Rp825,59 triliun dan Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp5.085,04 triliun.
Sedangkan yang utang pemerintah yang berasal dari SBN terdiri dari pasar domestik sebesar Rp3.891,92 triliun dan SBN valas sebesar Rp1.193,12 triliun.
Terpisah, ekonom senior Rizal Ramli memberikan saran untuk mengatasi utang luar negeri saat ini di antaranya, negosiasi dan renegosiasi. negosiasi ini bertujuan untuk memotong besaran utang.
Pada saat itu, ia melakukan negosiasi dengan Jerman untuk mengurangi utang Indonesia. Jerman pun setuju atas pemotongan utang Indonesia dengan kompensansi Indonesia harus menyediakan lahan untuk konservasi.
Oleh karena itu, Rizal meminta pemerintah melobi Kanada, Eropa, untuk mengurangi utang dan mengganti dengan lahan konservasi.
"Bisa lebih dari 20 miliar Dolar utang Indonesia bakal dipotong," ujar Rizal. (din/fin)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com