News . 24/12/2020, 12:00 WIB
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menghargai penilaian Indonesia Corruption Watch (ICW) dan Transparency International Indonesia (TII). Kedua lembaga swadaya masyarakat (LSM) tersebut terlah memberi penilaian setahun kinerja KPK di bawah kepemimpinan Firli Bahuri.
"KPK menghargai apa yang sudah disampaikan ICW maupun TII dalam memberikan penilaian terhadap kinerja KPK," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri melalui keterangannya, Rabu (23/12).
Ali pun mengungkapkan, pihaknya juga bakal merilis capaian kinerja KPK secara utuh nantinya.
"Saat itu akan disampaikan data terkait capaian hasil kerja KPK tersebut," ucap dia.
Penurunan tersebut terjadi mulai dari jumlah penyidikan, penuntutan, sampai eksekusi putusan.
ICW juga menyebut kegiatan Operasi Tangkap Tangan (OTT) menurun drastis pada sepanjang tahun ini dengan capaian 7 kali tangkap tangan.
"Jika dibandingkan, penurunan kali ini berbanding jauh dengan tahun sebelumnya, yakni 2019 (21 kali), 2018 (30 kali), dan 2017 (19 kali)," kata Peneliti ICW Kurnia Ramadhana dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Rabu (23/12).
Berdasarkan dakwaan kasus tersebut, kata Kurnia, masih banyak nama politisi yang diduga ikut kecipratan aliran dana haram proyek itu namun hingga kini tak ditangani KPK.
ICW juga menyoroti KPK yang tak kunjung menjerat mantan Ketua DPR Setya Novanto dengan pasal Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).
Perkara itu diketahui mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp4,58 triliun.
Selanjutnya, perkara pembangunan pusat pelatihan dan pendidikan olahraga di Hambalang dengan nilai kerugian keuangan negara sebesar Rp463 miliar.
Terakhir, perkara dana talangan atau "bailout" Bank Century dengan nilai kerugian keuangan negara sebesar Rp7,4 triliun.(riz/gw/fin)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com