JAKARTA - Ketersediaan bahan pokok di sat Natal dan Tahun Baru 2021 dipastikan dalam kondisi aman dan terkendali. Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan stok beras terbilang cukup dengan produksi yang masih berlangsung.
"Pangan dasar yang kita kendalikan itu ada 11 dan semuanya dalam kondisi aman. Jadi ada beras, ada jagung, ada gula pasir, ada daging dan ada juga kebutuhan pokok lainnya. Insyaallah 11 komoditi ini aman sampai akhir tahun mendatang," ujar Mentan Syahrul dalam keterangannya, kemarin (23/12).
BACA JUGA: Tim Penyelidikan Komnas HAM Periksa Senpi dan Sajam dalam Bentrokan Polisi-Laskar FPI
Lebih jauh ia mengatakan, kecukupan 11 bahan pokok ini merupakan hasil kerja keras dari semua pihak, termasuk koordinasi satu data satu pintu dengan Bulog dan Kemendag di bawah koordinasi langsung Kementerian Perekonomian."Masalah ketahanan pangan adalah masalah yang paling dalam, paling kompleks, namun juga starategis. Karena itu saya tidak boleh salah prediksi atau salah mengolah data. Alhamdulillah kita terus melakukan koordinasi antar lembaga yang sangat ketat, baik dengan Kemenko, Bulog atau dengan kementerian lain. Kita punya mapping yang sama dengan menggunakan digital," jelasnya.
BACA JUGA: Buka Baju, Nagita Slavina Salfok Lihat Bagian Tubuh Dimas Ramadhan yang Ini
Ungkap Mentan Syahrul, selama ini pihaknya rutin memantau semua perkembangan pasar dan ketersediaan pangan. Terlebih soal ketersediaan beras sebagai kebutuhan utama masyarakat Indonesia."Makanya ini harus termaping dan Kita tidak boleh berbeda data dengan Bulog atau dengan kementerian lain," katanya.
Kesempatan yang sama, Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso mengatakan, kolaborasi Bulog dan Kementan selama ini berjalan dengan baik. Bahkan, kata Buwas, begitu disapa, Bulog terus memantau jalannya produksi yang ada untuk menyamakan data sebelum dilakukan penyerapan.
BACA JUGA: Polri: Peredaran Sabu-sabu dan Tembakau Gorila Meningkat Sepanjang 2020
"Kewajiban Bulog adalah mempersiapkan pangan di seluruh pelosok Tanah Air. Jadi kita mengikuti perkembangan masalah pangan, termasuk masa panen di Kementan. Alhamdulillah kita memiliki ketersediaan pangan yang cukup, ditambah program di Kementan yang membuat produksi semakin berjalan. Artinya kita sampai saat ini tidak melakukan impor," katanya.Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis, Musdhalifah Machmud memastikan bahwa saat ini Indonesia secara keseluruhan mampu melewati defisit pangan. Bahkan, Indonesia memiliki stok pangan yang cukup, meski tengah menghadapi pandemi Covid-19.
"Defisit pangan Alhamdulillah bisa kita lewati. Bahkan dengan kondisi stok pangan kita cukup, meski pandemi Covid-19 masih berlangsung. Ke depan, kita akan terus memantau harga setiap hari untuk mengantisipasi kekurangan dan lonjakan harga,'' ucapnya.
Berdasarkan perkiraan ketersediaan beras dan kebutuhan pangan pokok dan strategis nasional sampai dengan akhir Desember 2020 masih tersedia dengan baik. Ketersediaan beras misalnya surplus 6,5 juta ton, jagung surplus 1,5 juta ton, daging sapi surplus 131 ribu ton, dan daging ayam 275 ribu ton. (din/fin)