News . 23/12/2020, 14:16 WIB
JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengimbau kepada masyarakat dunia tidak perlu khawatir terhadap varian baru Covid-19 yang muncul di Inggris dan dikatakan lebih menular dari virus corona awal.
Kepala darurat WHO Mike Ryan mengatakan, bahwa mutasi virus ini adalah bagian normal dari evolusi pandemi. Kendati demikian, ia memberikan pandangan positif terkait penemuan strain baru yang mendorong banyak negara yang khawatir untuk memberlakukan pembatasan perjalanan di Inggris dan Afrika Selatan.
"Mampu melacak virus sedekat ini, dengan hati-hati, secara ilmiah dalam waktu nyata ini merupakan perkembangan positif yang nyata bagi kesehatan masyarakat global, dan negara yang melakukan jenis pengawasan ini harus dipuji," sambunnya.
"Negara-negara yang memberlakukan pembatasan perjalanan bertindak karena sangat berhati-hati saat menilai risiko. Itu tindakan bijaksana. Namun penting juga bagi setiap orang untuk mengetahui bahwa ini terjadi, varian ini muncul," tuturnya.
"Sejauh ini, meskipun kami telah melihat sejumlah perubahan, sejumlah mutasi, tidak ada yang membuat dampak signifikan baik pada kerentanan virus terhadap terapi yang digunakan saat ini, obat-obatan atau vaksin yang sedang dikembangkan dan orang berharap bahwa akan terus terjadi," kata Swaminathan.
Sementara itu, BioNTech, perusahaan farmasi Jerman yang membantu Pfizer mengembangkan vaksin COVID-19, optimistis produk mereka akan mampu merespon varian baru virus. Sebab, varian baru COVID-19 tersebut memiliki protein yang sama persis dengan varian virus sebelumnya. Walau begitu, mereka mengatakan bahwa penelitian lebih lanjut tetap perlu dilakukan.
Sahin menyatakan, bahwa penelitian terhadap varian baru COVID-19 sudah mulai dilakukan oleh pihaknya dan Pfizer. Ia memperkirakan, hasil penelitian sudah bisa didapat dalam beberapa pekan ke depan.
Seperti diberitakan sebelumnya, varian baru COVID-19 yang tengah ramai dibicarakan sekarang berasal dari Inggris. Diketahui beredar sejak September lalu, varian baru COVID-19 itu disebut 70 persen lebih cepat menyebar dibanding varian biasanya.
Walau begitu, belum ada bukti kuat apakah varian baru COVID-19 lebih berbahaya ataupun memiliki respon terhadap efikasi vaksin yang berbeda.
Pemerintah Inggris menuding varian baru COVID-19 sebagai dalang naiknya jumlah kasus mereka beberapa pekan terakhir. Oleh karenanya, mereka memutuskan untuk menetapkan pembatasan sosial tingkat tertinggi (tingkat 4), yang menyerupai lockdown, di beberapa kota. Kebanyakan berada di Inggris daerah selatan. (der/fin)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com