News . 23/12/2020, 14:03 WIB
JAKARTA – Langkah pemerintah yang terus meningkatkan kerja sama bilateral dengan China di bidang pariwisata dikiritisi. Alasannya, turis asal China kurang memberi dampak bagi ekonomi lokal di daerah tujuan wisata.
Hal ini berdasarkan evaluasi bidang pariwisata Indonesia beberapa tahun terakhir. Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih mengungkapkan, hal tersebut berdasarkan data dari berbagai pihak, mulai dari asosiasi wisata, masyarakat pemerhati, hingga pemerintah daerah di Bali contohnya.
“Faktanya, malah muncul praktik-praktik illegal sektor wisata, khususnya terkait dengan turis asal China yang berkunjung ke Bali,” kata Fiqri dalam keterangan resminya, Selasa (22/12).
Pasalnya, malah muncul banyak agen perjalanan asing tak berizin. Khususnya yang dimiliki oleh warga negara China, membuka praktik dengan menjual paket wisata sangat murah ke Bali. “Ada yang menjual hanya US$ 60 per orang sudah all in,” imbuh politisi PKS ini.
Selain itu, para turis China yang dibawa oleh pemandu wisata mereka sendiri juga sengaja diarahkan untuk berbelanja hanya ke gerai-gerai yang sudah disediakan khusus untuk turis China, juga disinyalir tidak berizin.
Ia melanjutkan, jika pemerintah belum melakukan langkah perbaikan atas fenomena kedatangan turis asal China yang sangat merugikan destinasi wisata tujuan, sebaiknya langkah bilateral urung dilakukan.
“Harusnya diurungkan, selama kita belum memaksimalkan lonjakan kunjungan wisman China tersebut agar berdampak secara ekonomi lokal, dan berprinsip mutualisme atau saling menguntungkan,” ujarnya.
Fikri mengusulkan agar pemerintah melirik negara-negara lain yang lebih potensial dan mampu memberi nilai tambah bagi devisa.
“Pihak Cina sepakat untuk terus melakukan kolaborasi internasional guna penanganan dalam pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19, mempromosikan kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan bilateral kedua negara, terutama dalam mendukung pariwisata,” ujar Luhut dalam keterangan tertulis, akhir pekan lalu.
Luhut mengatakan bahwa pertemuan antar kedua negara merupakan sebuah bukti adanya keseriusan kerja sama antara Indonesia dan RRT untuk memulihkan perekonomian nasional, terutama pada sektor pariwisata.
"Indonesia dan RRT memiliki hubungan persahabatan yang baik. Akhirnya, kedua negara ini mampu menciptakan berbagai kolaborasi dan kerja sama di berbagai sektor. Salah satunya adalah untuk memulihkan perekonomian kita di bidang pariwisata," tandasnya. (khf/fin)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com