JAKARTA - Menteri Sosial Tri Rismaharini mengaku baru diinformasikan bakal masuk ke Kabinet Indonesia Maju menggantikan Juliari P Batubara dua hari sebelum pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/12).
"Jadi saya dihubungi Pak Mensesneg Senin, Senin siang sekitar jam 3, kemudian disampaikan, 'Bu Risma besok diminta ke Istana.' Jadi Selasanya saya sudah di Jakarta," kata Risma di Istana Negara Jakarta, Rabu (23/12).
Ia mengatakan, pada masa awal tugas dirinya bakal mengupayakan perbaikan basis data penerima bantuan sosial (bansos) pemerintah agar tepat sasaran.
Perbaikan tersebut bakal dilakukan dengan menjalin koordinasi dengan Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri.
"Berikutnya (akan dilakukan) perbaikan data. Kami akan bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri Ditjen kependudukan untuk 'updating' data tentang penerima bantuan," katanya.
Ia mengakui, data pasti akan mengalami selisih di lapangan. Namun, menurutnya, hal itu tetap harus diperbarui.
"Karena ya memang pasti ada selisih, hari ini 'diupdate; ada yang meninggal, pindah dan sebagainya, itu yang harus akan kita terus tangani dan akan kita lakukan dengan transparan," ungkap Risma.
Data tersebut menurut Risma berguna untuk memberikan bantuan. Risma juga akan mengubah metode pemberian bantuan dengan menggunakan metode elektronik.
"Dan tidak ada tunai tapi akan kami gunakan semua transaksi elektronik, juga masukan-masukan dari daerah kami akan gunakan elektronik yang cepat sehingga perbaikan-perbaikan data dapat segera kami lakukan sehingga efektivitas data terjaga," ungkap Risma.
Diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Risma sebagai Menteri Sosial sisa masa jabatan 2019-2024 menggantikan Juliari P Batubara yang tersangkut kasus korupsi.
Saat pelantikan, Risma mengenakan kebaya merah terang, jilbab merah warna senada, serta kain batik merah. Tidak ketinggalan ia juga mengenakan masker merah hati dan face shield atau pelindung wajah. (riz/fin)
