News . 20/12/2020, 09:10 WIB
JAKARTA- Mantan politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean menilai, usulan Fadli Zon untuk menonaktifkan Kapolda Metro Jaya dan Pangdam Jaya, hanya merupakan propaganda politik.
"Ada yang usulkan Kapolda dinonaktifkan, bagi saya ini hanya propaganda politik untuk pembentukan opini para pengusul," ujar Ferdinand di akun twitternya, Ahad (20/12).
Ferdinand mengatakan, justru yang harus diusulkan adalah memberikan penghargaan kepada Kapolda Metro Jaya dan Pangdam Jaya
"Saya pernah usul kenaikan pangkat luar biasa bagi Polisi yang menewaskan 6 orang di KM 50. Sekarang saya usul agar Kapolda dan Pangdam dapat Bintang jasa atas keberaniannya menjaga bangsa," jelas Ferdinand Hutahaean.
Ferdinand menilai, Fadli Zon nampak tak senang dengan kehadiran Kapolda Metro Jaya dan Pangdam Jaya yang telah keras terhadap Front Pembela Islam (FPI).
"Fadli tampaknya gusar sekali dengan kehadiran Kapolda dan Pangdam yang tegas seperti sekarang. Tampak gelisah ketika negara kuat melawan perpecahan dan menindak ormas-ormas intoleran. Justru Kapolda dan Pangdam harus didukung," ucap Ferdinand.
Sebelumnya, Fadli Zon menilai, Kapolda Polda Metro Irjen Pol Fadil Imran dan Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman telah menodai citra politik. Keduanya dianggap telah membuat kegaduhan dan ketidak percayaan publik.
Untuk itu, Fadli Zon menilai patut untuk mencopot keduanya dari jabatan masing-masing.
"Saya sependapat sebaiknya segera copot Kapolda Metro dan Pangdam Jaya. Keduanya telah menodai citra Polri m TNI sehingga terjadi kegaduhan dan ketidakpercayaan publik (public distrust)," ujar Fadli Zon di twitternya.
Anggota Komisi I DPR RI ini bilang, seharunya kedua tokoh ini menjadikanInstitusi TNI dan Polri profesional, mengayomi rakyat dan menjaga negara. (dal/fin).
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com