Arief Poyuono Bilang Komisioner Komnas HAM Sering Mengisi Acara HTI: Dia Netral ga ya...

JAKARTA- Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) tengah bekerja mengumpulkan bukti-bukti terkait kasus tertebaknya 6 laskar Front Pembela Islam (FPI) oleh kepolisian di tol Jakarta Cikampek pekan lalu.

Komnas HAM juga telah melalukan tekonstruksi kasus penembakan tersebut, bahkan rekonstruksi bukan hanya dilakukan sekali, namun lebih dari sekali di lokasi yang berbeda-beda.

BACA JUGA:  Ulil Abshar ke Buzzer Jokowi: Walau Saya Kritik Pemerintah Tapi Saya Tetap Anti FPI

Yang terakhir, Komanas HAM telah melakukan pemanggilan terhadap Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Mohammad Fadil Imran pada Senin 14 Desember kemarin untuk memberikan keterangan.

Ketua Komisioner Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik menyatakan, pihaknya tidak mau terpengaruh oleh tekanan pihak manapun. Komnas HAM, kata dia, bekerja atas amanat Undang-Undang.

BACA JUGA:  Bupati Bogor Dicecar 50 Pertanyaan oleh Polisi Terkait Kerumunan HRS di Megamendung

"Peristiwa penembakan ini soal serius. Bayangkan saja bapak presiden sampai memberikan atensi khusus mempercayakan Komnas HAM. Bagi kami itu satu tantangan yang berat. Kami harus mengungkap apa yang sebenar-benarnya. Bukan apa yang dimau oleh pihak tertentu. Kan pihak tertentu maunya digiring ke sini, yang di sana lain lagi. Kami tidak mau," ungkapnya di Jakarta belum lama ini.

Menanggapi itu, Politikus Partai Gerindra, Arief Poyuono menilai, Ahmad Taufan punya catatan hubungan yang erat dengan Hizbuttahrir Indonesia. (HTI). Juga mempunyai hubungan dengan kader PKS, Gatot Pujo Nugroho.

BACA JUGA:  Ferdinand Bilang Intoleran di Indonesia Dimotori oleh Imigran Timur Tengah

Arief Poyuono kemudian menanyakan independensi Komnas HAM dalam menangani kasus tersebut.

"Ahmad Taufan Damanik, Komisioner Komnas HAM , sering mengisi acara HTI dan jadi konsultan politiknya Gatot Pujo, hingga akhirnya menjadi dewas PT Tirtanadi Medan diangkat oleh Gatot pujo. Kira-kira dia netral enga ya dalam menginvestigasi kasus 6 laskar FPI versus Polisi ya," tulis Arief Poyuono di twitter. (dal/fin).

https://twitter.com/bumnbersatu/status/1339062388746678272?s=20