News . 14/12/2020, 11:35 WIB
JAKARTA - Pemerintah Amerika Serikat (AS) akan memulai program vaksinasi pada Senin (14/12). Prioritas dari program ini adalah tenaga kesehatan (nakes) dan orang tua.
Ketua Divisi Operasional Operation Warp Speed, Jenderal Gustave Perna mengatakan vaksinasi massal di AS dijadwalkan berlangsung pada Senin (14/12). Vaksinasi menggunakan vaksin Pfizer yang telah dikirim ke seluruh wilayah di AS Minggu (13/12).
Diketahui, Operation Warp Speed merupakan kemitraan antara pemerintah dan swasta yang dibentuk oleh Pemerintah AS guna mempercepat pengembangan, produksi, dan penyaluran vaksin, obat-obatan, serta alat tes COVID-19.
Dijelaskannya, meski persiapan telah dilakukan berbulan-bulan, namun proses penyaluran vaksin ke 330 juta jiwa bukan perkara mudah.
"Pihak perusahaan dan pemerintah masih menghadapi tantangan logistik yang cukup besar," ungkapnya.
Sebab, menurutnya vaksin COVID-19 buatan Pfizer, perusahaan farmasi AS, bersama BioNTech, perusahaan asal Jerman, harus selalu disimpan pada suhu minus 70 derajat Celsius. Sehingga proses pengirimannya membutuhkan cara dan peralatan yang cukup rumit.
Pada Jumat (11/12), Badan Pengawas Obat-Obatan AS (FDA) telah menerbitkan izin pakai untuk vaksin COVID-19 buatan Pfizer. Jumlah pasien COVID-19 di AS terus bertambah dan korban jiwa mencapai angka ribuan per harinya. Sementara itu, unit layanan intensif di rumah sakit mencapai kapasitas maksimalnya.
"Sejauh ini, lebih dari 295.000 warga AS tewas karena COVID-19. Vaksin buatan Pfizer dan BioNTech akan disalurkan ke 145 lokasi di berbagai penjuru AS, Senin," ungkap Perna.
Sementara itu, vaksin akan tiba di 636 lokasi pilihan pada Selasa (15/12) dan Rabu (16/12), ia menerangkan. Pfizer akan menyediakan lebih banyak dosis vaksin tiap minggunya untuk segera disalurkan dan diberikan ke masyarakat, kata Perna menambahkan.
Kondisi tersebut menurut konsultan logistik dan eks analis UPS, Cathy Morrow sangatlah menyulitkan.
"Jarak terakhir ini akan jadi yang paling sulit. Setibanya vaksin di rumah sakit atau panti jompo, mereka harus menjaga vaksin tetap berada di suhu yang dingin," katanya.
"Jarum jam sudah bergerak, tidak ada ruang untuk kesalahan," kata dia.
Sebelumnya Komisioner FDA, Stephen Hahn mengatakan selain nakes dan orang lanjut usia di panti jompo, warga AS lainnya akan mulai divaksinasi pada Januari 2021. Dan yang menjadi prioritas adalah daerah yang padat penduduk.
Diketahui FDA pada Jumat menerbitkan izin penggunaan darurat vaksin untuk warga berusia 16 tahun ke atas. Menurut hasil sementara uji klinis tahap akhir, imunisasi merupakan langkah yang 95 persen efektif mencegah COVID-19.
Anti virus buatan Pfizer itu akan jadi vaksin pertama yang mendapatkan izin pakai di AS. Inggris, Kanada, dan tiga negara lainnya telah memberi izin pakai lebih dulu untuk vaksin buatan Pfizer dan BioNTech.
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com