Musni Umar Apresiasi GP Ansor Jika Dikirim ke Papua Lawan Separatis

fin.co.id - 05/12/2020, 08:54 WIB

Musni Umar Apresiasi GP Ansor Jika Dikirim ke Papua Lawan Separatis

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA - Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar mendukung dan mengapresiasi Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) yang nyatakan siap dikirim ke Papua.

Namun kehadiran GP Ansor di Papua diharapkan bukan untuk berperang, tetapi mengajak dialog dengan pimpinan OPM dan pemuka-pemuka agama di sama.

"Saya apresiasi GP Ansor siap dikirim ke Papua. Saya usulkan Bukan berperang melawan OPM tapi berdialog dgn pimpinan gereja, tokoh adat dan rakyat Papua guna melunakkan hati mereka yg ingin merdeka dari NKRI," ujar Musni Umar di twitternya, Sabtu (5/12).

Musni Umar mengatakan, pemerintah harus fokus memperhatikan persoalan di Papua. Apalagi deklarasi Benny Wenda sebagai Presiden Papua Barat didukung oleh sejumlah tokoh dan pimpinan gereja dan masyarakat setempat.

"Kita mesti betul-betul memperhatikan samalah Papua. Karena rangkaian yang terjadi di Papua itu didukung oleh rakyat, didukung oleh pimpinan Gereja, didukung oleh tokoh masyarakat. Ini masalah yang luar biasa," ujar Musni Umar.

Sebelumnya, GP Ansor mengaku siap dikirim ke Papua. Hal tersebut ditegaskan oleh Ketua PP GP Ansor Koordinator, Wilayah Jateng-DIY, Mujiburrohman.

Ia menjelaskan jika pemerintah meminta GP Ansor berangkat ke Papua, GP Ansor siap menjalankan perintah.

"Jika pemerintah membutuhkan kami, kami siap, untuk NKRI kami siap," katanya saat menghadiri acara pembagian masker besama Aice dan GP Ansor di THR Kabupaten Batang, Kamis (3/12).

Dilanjutkannya amanah Pemuda Ansor ada dua, menjaga NKRI dan ahlussunnah wal jamaah.

"Perlu diketahui Pemuda Ansor sudah berjihad sejak era kemerdekaan, dan melawan penjajah selama 11 tahun," ujarnya.

Ia menjelaskan, kalau sekarang ada yang mengajak jihad, mau melawan siapa, karena Indonesia sudah damai.

"Perang itu melawan kebatilan dan musuh kemanusiaan yang wajib dibalas," paparnya. (dal/fin).

Admin
Penulis