News . 05/12/2020, 22:45 WIB
JOMBANG - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar beri kuliah umum di Sekolah Badan Usaha Milik Desa di Gedung Serbaguna STIE PGRI Dewantara yang dihadiri oleh Pengelola BUMDes, Mahasiswa, dan Pendamping Desa mengikuti secara online dan offline, Sabtu (5/12/2020).
Gus Menteri, sapaan akrabnya menegaskan, perencanaan pembangunan desa haruslah selalu bertumpu ke akar budaya desa. Dicontohkan, jika membangun desa di Jombang harus diselaraskan dengan akar budaya di Jombang hingga karakter pembangunan akan berbeda nantinya.
"Olehnya, dalam perencaan pembangunan desa, kami landingkan SDGs Global ke level desa yang kami sebut SDGs Desa," kata Doktor Honoris Causa dari UNY ini.
Kebijakan ini dituangkan dalam buka yang kita sebut SDGs Desa yang merupakan pembumian dari SDGs Global melalui Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs.
Konsep ini, kata Gus Menteri, dibumikan lagi. Dari 17 Goals (Tujuan) dalam SDGs Global, maka di SGDs Desa ditambahkan lagi satu poin yaitu Kelembagaan Desa Dinamis dan Budaya Desa Adatif.
"Pembangunan apapun di desa harus bertumpu pada akar budaya masyarakat setempat karena semua hal yang dibangun dengan basis budaya pasti akan miliki ketahanan yang luar biasa, akan miliki tangkal yang bagus," kata Mantan Ketua DPRD Jawa Timur ini.
Kepala desa dalam merencanakan arah pembangunan desa untuk mengacu pada SDGs Desa. Menurutnya, permasalahan yang paling mendasar dalam pembangunan adalah perencanaan. Oleh karenanya, Kepala Desa harus bisa jelaskan soal itu dengan sederhana.
Satu, desa tanpa kemiskinan, artinya desa-desa yang dipimpin harus tidak boleh ada kemiskinan. Jika masih ada, maka harus dicari solusi terbaik agar angka kemiskinan berkurang hingga tidak ada.
Kedua, desa tanpa kelaparan. "Ini penting, jangan sampai ada warga desa yang tidak bisa makan atau hanya makan sehari sekali. Harus diupayakan semaksimal agar bisa makan tiga kali sehari," jelasnya.
Ketiga, pendidikan yang berkualitas. Hal ini penting untuk menentukan keberhasilan pembangunan. "Jika program ini secara intens dilakukan pembangunan di desa akan lebih meningkat dan maju," kata penerima Doktor Honoris Causa dari UNY ini.
Hal terakhir yaitu warga desa harus sehat dengan program yang jelas. Jika program ini secara intens dilakukan pembangunan di desa akan lebih meningkat dan maju.
Adapun 18 Goals dalam SDGs Desa yaitu:
1. Desa tanpa kemiskinan2. Desa tanpa kelaparan3. Desa sehat dan sejahtera4. Pendidikan desa berkualitas5. Desa berkesetaraan gender6. Desa layak air bersih dan sanitasi7. Desa yang berenergi bersih dan terbarukan8. Pekerjaan dan pertumbuhan ekonomi desa9. Inovasi dan infrastruktur desa10. Desa tanpa kesenjangan11. Kawasan pemukiman desa berkelanjutan12. Konsumsi dan produksi desa yang sadar lingkungan13. Pengendalian dan perubahan iklim oleh desa14. Ekosistem laut desa15. Ekosistem daratan desa16. Desa damai dan berkeadilan17. Kemitraan untuk pembangunan desa18. Kelembagaan desa dinamis dan budaya desa adaptif.
(fin)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com