News . 02/12/2020, 04:30 WIB
JAKARTA - Menteri BUMN sekaligus Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Erick Thohir mengatakan pemerintah tidak bisa memaksa masyarakat yang menolak divaksinasi.
Dari data-data survei terakhir yang didapatkan, sekitar 66 persen rakyat Indonesia percaya vaksin dan mau divaksinasi COVID-19. Namun sebanyak 16 persen tidak mau divaksin.
Dia menambahkan sejak awal sampai akhir, pemerintah memastikan akan ada barcode. Ini bertujuan menyimpan data mengenai siapa saja yang akan divaksinasi. "Seperti pemilu, dalam satu kotak sudah ada nama dan alamatnya. Karena memang penyuntikan vaksin ini dilakukan sebanyak dua kali," ucapnya.
"Karena kita mengerti kerahasiaan data pribadi harus dilindungi dan dimiliki oleh pemerintah. Kementerian BUMN hanya sebagai agregator. Program ini langsung di bawah Presiden Joko Widodo. Namun meski nanti vaksin sudah ada, disiplin 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak) harus tetap dilakukan," pungkasnya.(rh/fin)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com