News . 28/11/2020, 08:00 WIB
JAKARTA - Sejumlah tokoh yang kritis terhadap pemerintah terdepak dari pengurusan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Termasuk mereka yang dekat aksi 212 dan Habib Rizieq Shihab.
KH Miftachul Akhyar terpilih sebagai Ketua Umum MUI periode 2020-2025 dalam Musyawarah Nasional (Munas) MUI yang berlangsung 25 - 27 November 2020. Dalam tugasnya, Miftachul akan didampingi tiga Wakil Ketua Umum, yaitu: Anwar Abbas (Muhammadiyah), Marsudi Syuhud (NU), dan Basri Barmanda (Persatuan Tarbiyah Islamiyah/Perti). Sebagai Sekjen MUI, Amirsyah Tambunan. Sementara Ma'ruf Amin yang saat ini menjabat sebagai Wakil Presiden Indonesia terpilih sebagai Ketua Dewan Pertimbangan MUI.
Usai ditetapkan sebagai Ketum MUI yang baru, Miftach mengatakan umat dan masyarakat menunggu kiprah MUI kepengurusan baru untuk menghadapi tantangan kedepan.
Dilanjutkananya, ketidakpastian tersebut memicu umat berada di tengah kegamangan dalam menentukan tujuan hidup sebagaimana diramalkan Rasulullah Muhammad SAW. Rasulullah menyebut ketidakpastian juga menjadi penanda datangnya kiamat.
"Rasulullah pernah menyatakan, hari itu sudah diramalkan Rasulullah, kiamat belum diselenggarakan sebagai penutup kehidupan dunia, sampai suatu massa seseorang tidak tahu motivasi apa kehidupannya, apa penggeraknya, apa penyebabnya," ucapnya.
Dalam menjalani hidupnya, manusia tersebut hanya terbawa arus situasi.
Menurut Miftach, Rasulullah menyebut zaman ketidakpastian itu terjadi gonjang-ganjing dengan menipisnya batas kebenaran dan kebatilan. Tidak ada upaya masyarakat mengklarifikasi isu, hoaks bertebaran, fitnah dianggap sunah dan lainnya.
"Maka sangat berat tugas ulama. Sungguh mulia tugas yang mewarisi (Nabi Muhammad) dan diwarisi (ulama)," katanya.
Sementara Ketua Umum MUI yang lama Ma’ruf Amin menitipkan tiga pesan kepada pengurus baru MUI.
Dikatakannya, MUI sebagai ormas yang berisikan ulama-ulama, harus teguh dalam menjaga cara berpikir dan bertindak umat Islam yang moderat. Selain itu juga tidak berlebihan, tidak berlaku masa bodoh, serta tidak kaku dan tidak permisif.
MUI juga harus dapat melakukan pembenahan dan perubahan ke arah lebih baik secara terus menerus. Terutama dalam memberikan pelayanan kepada umat Islam dan sebagai mitra Pemerintah.
“Diharapkan MUI semakin lebih baik dalam menjalankan fungsinya, terutama fungsi sebagai khadimul ummah dan shadiqul hukumah,” tukasnya.
Terakhir, Ma’ruf Amin meminta MUI terus mengawal pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.
Menanggapi kepengurusan MUI yang baru, Menteri Agama Fachrul Razi mengajak pengurus baru MUI meningkatkan pemahaman dan pengamalan umat terhadap Islam Wasathiyah dan memperkuat moderasi beragama.
Dikatakannya, Kementerian Agama selaku leading sector akan bersinergi dengan MUI dan ormas serta lembaga keagamaan lainnya dalam program penguatan moderasi beragama.
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com