JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir mengajak masyarakat mampu untuk membayar sendiri vaksin Covid-19 demi meringankan beban pemerintah dalam pengadaan program penanggulangan pandemi.
"Karena jumlah penduduk Indonesia besar, kelompok masyarakat yang punya kemampuan lebih sudah seyogyanya membantu pemerintah juga dengan bayar vaksin sendiri," ujar Erick dalam webinar Kesiapan Infrastruktur Data Vaksinasi Covid-19 di Jakarta, Selasa (24/11).
Pemerintah diketahui bakal mengeluarkan dua tipe vaksin. Di antaranya vaksin bantuan pemerintah dan program vaksinasi mandiri.
BACA JUGA: Pemerintah Ungkap AS Siap Bantu Indonesia Soal Pengadaan Vaksin Covid-19
Program vaksin buatan pemerintah bakal diberikan salah satunya terhadap tenaga kesehatan dan masyarakat yang membutuhkan sesuai data Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan.
Sementara program vaksinasi mandiri diperuntukkan bagi masyarakat yang secara ekonomi tergolong mampu.
Erick yang juga Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) itu menuturkan, pemerintah berusaha untuk melakukan persiapan vaksinasi Covid-19 dengan baik.
BACA JUGA: Pemerintah Pastikan Kerahasiaaan Data Pribadi Penerima Vaksin Covid-19
Untuk target awal, vaksinasi akan menyasar masyarakat dalam rentang usia 18-59 tahun.
"Tapi ini target awal, bukan berarti menyeluruh. Oleh karena itu, di target awal ini 67 persen yang akan coba jadi target utamanya," katanya.
Namun, Erick mengatakan rentang usia tersebut tidaklah mutlak. Ia menyebut karena nantinya akan ada beberapa vaksin dari produsen berbeda, maka rentang usia target vaksin bisa saja berubah.
BACA JUGA: UNICEF: 2 Miliar Vaksin Corona untuk Negara Berkembang
"Tentu ketika bicara merknya berbeda, misal merk X dan Y, tentu usia rentannya bisa saja di atas 59 tahun atau bahkan Sinovac dengan pengembangan nanti, bisa saja di atas 59 tahun. Tapi hari ini 18-59 tahun. Dan dari rentang ini, 67 persen yang divaksin," pungkas Erick. (riz/fin)