JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) menyatakan bakal memperbaiki pelaksanaan umrah jamaah Indonesia semasa pandemi Covid-19 usai meninjau penyelenggaraan uji coba berumrah sebelumnya.
Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi mengatakan, setidaknya ada empat hal yang perlu diperbaiki terkait pelaksanaan umrah. Pertama, perlu adanya karantina jamaah minimal tiga hari sebelum berangkat.
"Ini dilakukan guna memastikan proses tes PCR/swab dilakukan dengan benar, tidak mepet waktunya dan menghindari risiko adanya pemalsuan data status jamaah," ujar Fachrul kepada wartawan, Rabu (18/11).
BACA JUGA: Belasan Jamaah Umrah Indonesia Positif Corona
Kedua, lanjutnya, perlu ada verifikasi dan validasi dokumen hasil tes usap atau swab oleh Kementerian Kesehatan sesuai protokol kesehatan untuk pelaku perjalanan dari luar negeri.
"Hasil di lapangan, bukti dokumen bebas Covid-19 belum terverifikasi secara sistem sehingga masih ada kemungkinan pemalsuan bebas SARS-CoV-2," katanya.
Ketiga, sambungnya, jamaah harus melaksanakan disiplin yang ketat terkait dengan penerapan protokol kesehatan selama masa karantina baik di Tanah Air maupun di Tanah Suci.
Terakhir, kata dia, jamaah harus melakukan prosedur karantina oleh KKP Bandara Soekarno-Hatta setiba di Tanah Air jika tidak bisa menunjukkan bukti hasil swab negatif Covid-19 dari Pemerintah Arab Saudi.
"Jamaah akan dites PCR/swab selama masa karantina dan baru diizinkan melanjutkan perjalanan ke daerah asal setelah menunjukkan hasil negatif," kata dia.
BACA JUGA: Umrah Wajib Taati Protokol Kesehatan
Diketahui, Arab Saudi membuka penyelenggaraan ibadah umrah uji coba dalam tiga gelombang pada 1, 3, dan 8 November 2020 dengan total 359 orang jamaah Indonesia.
Mereka diberangkatkan oleh 44 penyelenggara perjalalanan ibadah umrah (PPIU). Pada waktu perjalanan, terdapat 13 orang jamaah yang positif Covid-19.
Pada uji coba itu, kata Fachrul, tidak ada karantina jamaah sebelum berangkat terlebih dahulu. Namun, mereka langsung berkumpul pada hari keberangkatan di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.
Selain itu, jamaah melakukan tes usap mepet dengan waktu keberangkatan dan pada satu laboratorium sehingga hasil uji belum keluar saat keberangkatan. (riz/fin)
Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq